Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Terima Hibah Puluhan Ribu Paxlovid, Bakal Didistribusikan ke Rumah-rumah Sakit

Kompas.com - 13/04/2023, 14:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima hibah puluhan ribu obat nirmatrelvir/ritonavir (Paxlovid) berbentuk tablet salut selaput sebagai obat Covid-19 dari Pemerintah Amerika dan Pemerintah Australia melalui WHO Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, obat yang berasal dari hibah ini akan didistribusikan ke beberapa rumah sakit dan apotek.

Nantinya, masyarakat akan mudah memperoleh obat tersebut bila terserang penyakit.

"Jadi terima kasih kepada Pfizer. Sekarang kami memiliki obat ini tersedia di negara ini. Dan sebentar lagi masyarakat akan dapat membeli dengan mudah dari semua apotek di seluruh negeri," kata Budi dalam acara penyerahan obat secara simbolis di gedung Kemenkes, Kamis (13/4/2023).

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, Jokowi: Yang Belum, Segera Vaksinasi Booster

Sementara itu, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalucia menyebut Paxlovid sudah mendapat izin penggunaan darurat Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Izin edar ini diterbitkan setelah sebelumnya BPOM juga menerbitkan EUA untuk antivirus Favipiravir dan Remdesivir (2020), antibodi monoklonal Regdanvimab (2021), serta Molnupiravir (2022).

Berdasarkan hasil uji klinik, obat ini efektif mengobati gejala ringan Covid-19 yang berisiko tinggi menjadi gejala berat.

"Efektif untuk gejala ringan tetapi yang berisiko tinggi menjadi berat. Jadi untuk mereka yang punya respector yang akan jadi berat. Hasilnya lebih baik dan dia sudah uji klinik dan dapat izin edar dari BPOM," tutur Rizka di kesempatan yang sama.

 Baca juga: Daftar Provinsi yang Mengalami Kenaikan Kasus Covid-19 Jelang Lebaran

Untuk distribusinya, kata Rizka, Kemenkes akan mendistribusikan ke rumah-rumah sakit maupun dinas kesehatan yang membutuhkan.

Dia menjelaskan, pendistribusian obat Paxlovid akan mengedepankan daerah-daerah tertentu yang memang membutuhkan, bukan didistribusikan secara menyeluruh ke seluruh provinsi.

"Jumlahnya ada 24.096 treatment course, artinya untuk 24.096 orang atau pasien yang kalau positif nanti terkena. Satu treatment course untuk 5 hari obat," ucap Rizka.

"Obat ini adalah kombinasi dua obat, dua anti-virus yang diminum bersama-sama, combi pack namanya. Jadi 2 tablet bersama-sama satu kali sehari selama 5 hari," jelasnya.

 

Sebelumnya diberitakan, BPOM menyebut bahwa Paxlovid merupakan terapi antivirus inhibitor protease SARS-CoV-2 yang dikembangkan dan diproduksi oleh Pfizer.

Paxlovid yang disetujui berupa tablet salut selaput dalam bentuk kombipak, yang terdiri dari Nirmatrelvir 150 mg dan Ritonavir 100 mg dengan indikasi untuk mengobati Covid-19 pada orang dewasa yang tidak memerlukan oksigen tambahan dan yang berisiko tinggi terjadi progresivitas menuju Covid-19 berat.

Efek samping Paxlovid berada pada tingkat ringan hingga sedang, dengan yang paling sering dilaporkan pada kelompok yang menerima obat adalah dysgeusia (gangguan indra perasa) mencapai 5,6 persen; diare 3,1 persen; sakit kepala 1,4 persen; dan muntah 1,1 persen dengan angka kejadian yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang menerima plasebo.

"Dosis yang dianjurkan adalah 300 mg Nirmatrelvir (dua tablet 150 mg) dengan 100 mg Ritonavir (satu tablet 100 mg) yang diminum bersama-sama dua kali sehari selama 5 hari,” jelas Penny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com