JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan, kebijakan pemerintah mengimpor 2 juta ton beras dilakukan demi memenuhi cadangan beras nasional.
Ia menuturkan, stok cadangan beras harus dijaga karena Indonesia akan menghadapi el nino atau musim kering panjang yang berdampak pada produksi beras dalam negeri.
"(Impor) itu untuk cadangan Bulog, karena kemungkinan akan ada yang namanya el nino, kering panjang, sehingga Bulog dan Badan Pangan mempersiapkan diri dengan memperkuat cadangan berasnya," kata Jokowi seusai menanam padi di Tuban, Kamis (6/4/2023), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Mendag: Kalau Mau Murah, Beli Beras Bulog
Ia mengingatkan, impor ini dilakukan supaya Indonesia tidak perlu kebingungan untuk mengimpor beras dari luar negeri ketika sudah memasuki musim kering panjang kelak.
"Ini yang kita hindari karena el nino tidak hanya di Indonesia saja, di negara-negara (lain) itu juga terjadi," kata Jokowi.
Sebelumnya, ada kabar pemerintah akan mengimpor beras sebanyak 500.000 ton dalam rangka pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Hal itu diketahui setelah adanya Surat Penugasan tertanggal 24 Maret 2023 oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo yang menugaskan Perum Bulog untuk segera mengimpor beras sebanyak 500.000 ton.
Baca juga: Khofifah Minta Pemkab Nganjuk Upayakan Ketersediaan Beras Medium
Dalam surat itu dituliskan, Bapanas menyatakan, penugasan impor beras kepada Bulog merupakan hasil rapat Bapanas dengan Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2023 dengan topik "Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idul Fitri 1444 H".
"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500.000 ton oertama dilaksanakan secepatnya," tulis Arief dalam suratnya.
Arief juga meminta Bulog untuk tetap mengoptimalkan penyerapan hasil produksi dalam negeri, terutama selama masa Panen Raya Maret-Mei 2023.
Saat dimintai konfirmasi, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal membenarkan surat tersebut.
Baca juga: HET Beras Dinilai Belum Efektif Atasi Fluktuasi Harga
Dia bilang, pihaknya sudah menerima surat penugasan untuk pengadaan beras dari luar negeri. "Benar, sudah ada penugasan dari Bapanas," kata Iqbal saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.