Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kemungkinan Normalisasi Hubungan Indonesia-Israel, Kemenlu: Panjang Prosesnya

Kompas.com - 05/04/2023, 16:47 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) buka suara terkait potensi normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel yang kembali mengemuka pasca adanya penolakan kedatangan tim nasional (timnas) Israel ke Indonesia pada ajang Piala Dunia U20.

Pihak-pihak yang menolak kedatangan timnas Israel beralasan bahwa itu bertentangan dengan dasar hukum negara.

Diketahui, Indonesia juga mendorong solusi damai dan memposisikan diri mendukung Palestina dalam konflik Israel-Palestina.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah mengatakan, membuka hubungan dengan Israel membutuhkan jalan yang panjang.

Baca juga: Mungkinkah Indonesia Jalin Hubungan Diplomatik dengan Israel?

"Begini ya, kalau berbicara mengenai perubahan sikap politik dan membuka hubungan dengan negara tersebut, ya keputusannya tidak bisa satu unsur. Harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan," kata Teuku Faizasyah saat ditemui di Gedung Nusantara, Kemenlu, Jakarta, Rabu (5/4/2023).

"Jadi akan panjang prosesnya. Jadi kita belum bisa bicara terlalu dini," ujarnya lagi.

Ia mengungkapkan, ada banyak hal yang dicermati sebelum menormalisasi. Salah satu yang dicermati adalah perubahan sikap Israel terhadap penjajahan di Palestina.

Sejauh ini, kata Faizasyah, Israel belum menunjukkan adanya perubahan sikap sehingga normalisasi juga sulit dilakukan.

"Karena ini adalah suatu proses yang panjang, karena banyak hal yang kita cermati belum menunjukkan adanya perubahan dari sikap Israel dari wilayah pendudukan, sehingga menyulitkan," katanya.

Baca juga: Erick Thohir: FIFA Anggap Penolakan terhadap Israel Bentuk Intervensi

Sebelumnya diberitakan, FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 setelah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menemui Presiden FIFA Gianni Infantino.

Kendati demikian, FIFA tidak mengungkapkan secara jelas alasannya mencopot Indonesia. FIFA hanya menyebut "situasi terkini" di Tanah Air dalam pengumuman pembatalannya.

Namun disinyalir, keputusan FIFA itu merupakan dampak dari adanya penolakan kedatangan timnas Israel ke Indonesia.

Oleh karena itu, sejumlah pihak menilai langkah normalisasi hubungan RI-Israel perlu dilakukan.

Baca juga: Apakah Penolakan Israel di Piala Dunia U20 Sama dengan Sikap Soekarno di Asian Games 1962?

Adapun terkait keikutsertaan timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U20 di Indonesia, Dubes Palestina Zuhair Al Shun menyatakan bahwa kepesertaan masing-masing negara yang ikut serta dalam event tersebut tidak ada kaitannya dengan masalah suka atau tidak suka.

Zuhair mengatakan, setiap federasi sepak bola di dunia memiliki ketentuannya masing-masing pada kompetisi yang digelarnya.

Sementara itu, kedatangan timnas Israel ke Indonesia merupakan bagian dari kompetisi yang sudah berjalan dengan berbagai aturan yang berlaku.

Dalam kaitannya dengan Piala Dunia FIFA U20 yang akan digelar di dalam negeri, ia tahu Indonesia pun telah mengikuti aturan yang berlaku sebagai tuan rumah penyelenggaraan piala dunia ini. Artinya, Indonesia hanya memfasilitasi event tersebut.

"Tentu saja kepesertaan masing-masing negara yang ikut dalam event ini tidak ada keterkaitannya dengan masalah suka atau tidak suka dengan negara-negara yang ikut serta tersebut," kata Zuhair dalam konferensi pers di Kedubes Palestina, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Respons Jokowi soal Ganjar-Koster Tolak Timnas Israel: Ini Negara Demokrasi, tapi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com