Pihak-pihak yang menolak kedatangan timnas Israel beralasan bahwa itu bertentangan dengan dasar hukum negara.
Diketahui, Indonesia juga mendorong solusi damai dan memposisikan diri mendukung Palestina dalam konflik Israel-Palestina.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah mengatakan, membuka hubungan dengan Israel membutuhkan jalan yang panjang.
"Begini ya, kalau berbicara mengenai perubahan sikap politik dan membuka hubungan dengan negara tersebut, ya keputusannya tidak bisa satu unsur. Harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan," kata Teuku Faizasyah saat ditemui di Gedung Nusantara, Kemenlu, Jakarta, Rabu (5/4/2023).
"Jadi akan panjang prosesnya. Jadi kita belum bisa bicara terlalu dini," ujarnya lagi.
Ia mengungkapkan, ada banyak hal yang dicermati sebelum menormalisasi. Salah satu yang dicermati adalah perubahan sikap Israel terhadap penjajahan di Palestina.
Sejauh ini, kata Faizasyah, Israel belum menunjukkan adanya perubahan sikap sehingga normalisasi juga sulit dilakukan.
"Karena ini adalah suatu proses yang panjang, karena banyak hal yang kita cermati belum menunjukkan adanya perubahan dari sikap Israel dari wilayah pendudukan, sehingga menyulitkan," katanya.
Kendati demikian, FIFA tidak mengungkapkan secara jelas alasannya mencopot Indonesia. FIFA hanya menyebut "situasi terkini" di Tanah Air dalam pengumuman pembatalannya.
Namun disinyalir, keputusan FIFA itu merupakan dampak dari adanya penolakan kedatangan timnas Israel ke Indonesia.
Oleh karena itu, sejumlah pihak menilai langkah normalisasi hubungan RI-Israel perlu dilakukan.
Adapun terkait keikutsertaan timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U20 di Indonesia, Dubes Palestina Zuhair Al Shun menyatakan bahwa kepesertaan masing-masing negara yang ikut serta dalam event tersebut tidak ada kaitannya dengan masalah suka atau tidak suka.
Zuhair mengatakan, setiap federasi sepak bola di dunia memiliki ketentuannya masing-masing pada kompetisi yang digelarnya.
Sementara itu, kedatangan timnas Israel ke Indonesia merupakan bagian dari kompetisi yang sudah berjalan dengan berbagai aturan yang berlaku.
Dalam kaitannya dengan Piala Dunia FIFA U20 yang akan digelar di dalam negeri, ia tahu Indonesia pun telah mengikuti aturan yang berlaku sebagai tuan rumah penyelenggaraan piala dunia ini. Artinya, Indonesia hanya memfasilitasi event tersebut.
"Tentu saja kepesertaan masing-masing negara yang ikut dalam event ini tidak ada keterkaitannya dengan masalah suka atau tidak suka dengan negara-negara yang ikut serta tersebut," kata Zuhair dalam konferensi pers di Kedubes Palestina, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
https://nasional.kompas.com/read/2023/04/05/16472571/soal-kemungkinan-normalisasi-hubungan-indonesia-israel-kemenlu-panjang