Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Minta agar Indonesia Jangan Terdampak Aliansi Militer AUKUS Vs China

Kompas.com - 05/04/2023, 16:01 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku bahwa jajarannya telah bertemu dengan Angkatan Laut Australia, membahas aliansi militer AUKUS (Australia-Inggris-AS).

TNI yang diwakili Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Muhammad Ali telah mengadakan pertemuan dengan Kepala Angkatan Laut Australia Vice Admiral Mark Hammond.

“KSAL-nya (Australia) kemarin mau ketemu saya, karena saya ada tugas enggak ketemu, ketemu KSAL kita dan juga menyampaikan hal yang sama, AUKUS,” ujar Yudo di samping Ali, usai kegiatan layanan zakat Baznas bersama TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/4/2023).

Yudo mengatakan, AL Australia akan terbuka menyampaikan tentang perkembangannya proyek AUKUS.

Baca juga: Kepala AL Australia Tegaskan Kerja Sama AUKUS Tidak Akan Ubah Komitmen Australia-Indonesia soal Keamanan Laut

Yudo juga meminta AL Australia agar Indonesia jangan sampai terdampak.

“Tentunya saya juga tetap menjaga stabilitas di wilayah kawasan, walaupun dia (AL Australia) menggunakan proyek ini dan jangan sampai wilayah Indonesia ini terdampak apabila terjadi hal yang tidak kita inginkan,” kata Yudo.

“Tentunya saling menjaga antara Indonesia dan Australia,” ucap Yudo lagi.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Penerangan AL Laksma Julius Widjojono membenarkan adanya pertemuan antara KSAL Muhammad Ali dengan Kepala Angkatan Laut Australia Vice Admiral Mark Hammond.

Sebelumnya, Mark Hammond mengatakan bahwa kerja sama aliansi militer AUKUS tidak akan mengubah komitmen Australia dan Indonesia.

Baca juga: Seabrek Tantangan KSAL Baru, Dinamika Laut Natuna Utara hingga Pakta Trilateral AUKUS

Hal itu disampaikan Mark Hammond dalam kunjungannya ke Markas Besar Badan Keamanan Laut (Bakamla), Jakarta, pada Senin (20/3/2023).

“AUKUS adalah wadah yang memungkinkan ketiga negara (Australi-Inggris-AS) berbagi teknologi dan kemampuan dengan baik,” ujar Mark, dikutip dari siaran pers Bakamla, Selasa (21/3/2023).

Ia mengatakan, partisipasi Australia dalam AUKUS akan memperkuat kemampuan pihaknya dalam bekerja sama dengan mitra regional untuk mendukung stabilitas dan keamanan.

Mark juga meyakinkan, kesepakatan AUKUS tidak mengubah komitmen Australia terhadap Indonesia untuk saling bekerja sama dalam menjaga keamanan laut kawasan.

Baca juga: Apa yang Dapat Dilihat dari Pembentukan AUKUS?

Dikutip dari Kompas.id, Indonesia dan ASEAN berada di persimpangan kekuatan pertahanan militer dan ekonomi kuat di dunia, yakni AUKUS dan China.

AUKUS merupakan pakta pertahanan, akronim dari ketiga anggota aliansi, yaitu Australia, United Kingdom (Inggris) dan United States (Amerika Serikat).

Halaman:


Terkini Lainnya

Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com