Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2023, 17:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menyayangkan gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20.

Ketua Harian Nasional Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengatakan, gagalnya pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia juga menyangkut soal kredibilitas bangsa di mata dunia.

"Jadi bangsa yang besar seperti ini ya tidak boleh dilihat sebagai bangsa yang kurang kuat memegang komitmennya. Kemarin kita itu jadi pelajaran lah untuk semua," kata TGB di DPP Perindo Pusat, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).

Baca juga: Survei Indikator Politik: PDI-P di Atas, PPP dan PAN Kesalip Perindo

TGB pun menyorot bahwa Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia harusnya bisa menjadi bangsa yang kredibel dan menjunjung komitmen, termasuk dalam kegiatan keolahragaan internasional. Sebab, ia berpandangan, bahwa pelaksanaan Piala Dunia U20 bukan hanya masalah ketuanrumahan.

Momentum itu dinilai bisa menjadi batu penjuru agar ke depannya Indonesia bisa menjadi tuan rumah dari banyak kegiatan internasional lainnya.

"Jadi batu penjuru ini penting ya untuk membangun kepercayaan publik internasional," ungkapnya.

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat itu pun berharap, ke depannya kejadian serupa tidak kembali terulang.

Di sisi lain, TGB tidak memungkiri adanya pihak tertentu yang mempolitisasi momentum Piala Dunia U20.

"Ya apa sih yang tidak dipolitisasi hari ini. Tapi kalau Perindo lebih berpijak pada kepentingan bangsa ya," ujar TGB.

Baca juga: Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo Targetkan 60 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Diketahui Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tak saling menyalahkan terkait keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Mantan DKI Jakarta itu juga mengaku kecewa atas keputusan tersebut.

“Dan sebagai bangsa besar kita harus melihat ke depan, jangan ke belakang. Jadikan kejadian ini pelajaran berharga untuk kita semua, bagi sepak bola nasional,” tutur Jokowi, Kamis (30/3/2023).

Sebelumnya, sejumlah pihak menolak kedatangan timnas Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20. Alasannya, Indonesia selama ini berkomitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Beberapa pihak yang menolak adalah PDI-P, PAN, PKS, Gubernur Bali I Wayan Koster, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

PPP Ingin Pemilu 2024 Tetap Digelar dengan Sistem Proporsional Terbuka

PPP Ingin Pemilu 2024 Tetap Digelar dengan Sistem Proporsional Terbuka

Nasional
Jokowi Sebut Sikap Cawe-cawe demi Bangsa dan Negara

Jokowi Sebut Sikap Cawe-cawe demi Bangsa dan Negara

Nasional
Survei LSI Denny JA: Prabowo Diyakini Lebih Mampu Tumbuhkan Ekonomi Ketimbang Ganjar

Survei LSI Denny JA: Prabowo Diyakini Lebih Mampu Tumbuhkan Ekonomi Ketimbang Ganjar

Nasional
PPP Akan Usulkan Dua Nama Cawapres untuk Dampingi Ganjar Pranowo

PPP Akan Usulkan Dua Nama Cawapres untuk Dampingi Ganjar Pranowo

Nasional
Dukung Mahfud MD Basmi Korupsi

Dukung Mahfud MD Basmi Korupsi

Nasional
Bantah Terlibat Kasus Dugaan Suap MA, Windy Idol: Jangan Dzalim Sama Saya

Bantah Terlibat Kasus Dugaan Suap MA, Windy Idol: Jangan Dzalim Sama Saya

Nasional
Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Kuasai 3 Provinsi, Ganjar 2 Provinsi

Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Kuasai 3 Provinsi, Ganjar 2 Provinsi

Nasional
Soal Keppres Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK, KSP: Kita Tunggu

Soal Keppres Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK, KSP: Kita Tunggu

Nasional
Enggan Tanggapi Denny Indrayana, KPU Tunggu Putusan Resmi MK soal Sistem Pemilu

Enggan Tanggapi Denny Indrayana, KPU Tunggu Putusan Resmi MK soal Sistem Pemilu

Nasional
Putusan MK soal Sistem Pemilu Diduga Bocor, Pemerintah Enggan Berandai-andai Putusan Resminya

Putusan MK soal Sistem Pemilu Diduga Bocor, Pemerintah Enggan Berandai-andai Putusan Resminya

Nasional
Kapolri Buka Kemungkinan Selidiki Isu Dugaan Kebocoran Putusan MK

Kapolri Buka Kemungkinan Selidiki Isu Dugaan Kebocoran Putusan MK

Nasional
Survei Populi Center: Elektabilitas PDI-P Moncer, Ungguli Gerindra dan Golkar

Survei Populi Center: Elektabilitas PDI-P Moncer, Ungguli Gerindra dan Golkar

Nasional
Sesalkan Pernyataan Denny Indrayana, Sekjen PDI-P: Ciptakan Spekulasi Politik Bahkan Menuduh

Sesalkan Pernyataan Denny Indrayana, Sekjen PDI-P: Ciptakan Spekulasi Politik Bahkan Menuduh

Nasional
PDI-P dan PPP Sepakat Kerja Sama Menangkan Ganjar dan Pileg 2024

PDI-P dan PPP Sepakat Kerja Sama Menangkan Ganjar dan Pileg 2024

Nasional
Mahfud Sebut Dugaan Kebocoran Putusan MK Penuhi Syarat untuk Direspons Polisi

Mahfud Sebut Dugaan Kebocoran Putusan MK Penuhi Syarat untuk Direspons Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com