JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantaan Korupsi (KPK) kembali memanggil pengusaha Dito Mahendra untuk menghadap ke meja penyidik besok, Jumat (31/3/2023).
Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, Dito akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menyeret nama mantan Sekretaris Mahkamah Agung (Sekma), Nurhadi.
“Informasi yang kami terima, besok (Jumat) tim penyidik kembali menjadwalkan pemanggilan Mahendra Dito sebagai saksi," kata Ali, Kamis (30/3/2023).
Baca juga: Bareskrim Sebut Dito Mahendra Tak Penuhi Panggilan Klarifikasi Kepemilikan 9 Senpi Ilegal
Ali pun mengingatkan agar Dito bersikap kooperatif memenuhi panggilan penyidik.
Terpisah, Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan, KPK tengah mencari barang atau benda milik Nurhadi yang diduga berada di bawah kendali Dito mahendra.
Meski demikian, Asep enggan mengungkap objek yang dicari tersebut.
“Sekarang mencari itu. Kalau saya sebutkan sekarang barangnya di sini, itu sudah keburu hilang,” kata Asep.
KPK sebelumnya menggeledah rumah Dito di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (13/3/2023).
Baca juga: Bareskrim Dalami 9 Senpi Pengusaha Dito Mahendra yang Tidak Berizin, Ini Daftarnya
Dalam upaya paksa itu, penyidik tidak sengaja menemukan 15 pucuk senjata api berikut amunisinya.
Adapun 15 senjata tersebut terdiri dari 8 senjata api laras panjang, 5 Pistol berjenis Glock, 1 Pistol S & W, dan 1 Pistol Kimber Micro.
KPK kemudian berkoordinasi dengan pihak Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri sebagai pihak yang berwenang menerbitkan izin kepemilikan senjata.
Dito sebelumnya telah dipanggil penyidik KPK hingga lebih dari tiga kali untuk dimintai keterangan sebagai saksi mengenai dugaan TPPU Nurhadi.
Baca juga: Kabareskrim Sebut Sebagian Senjata Api Dito Mahendra Tidak Berizin
Pada 6 Februari lalu, Dito memenuhi panggilan penyidik. Ia pun dicecar terkait dugaan aliran dana dan pembelian barang bernilai ekonomis oleh Nurhadi.
“Diduga (bersumber) dari pengurusan perkara di MA,” ujar Ali.
Usai menjalani pemeriksaan, Dito enggan menjawab pertanyaan wartawan, termasuk apakah dia menerima transfer sejumlah uang dari Nurhadi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.