JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menilai, tak seharusnya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan terlibat dalam politik praktis.
Hal itu disampaikannya dalam merespons pernyataan Budi Gunawan yang mengatakan aura Presiden Joko Widodo berpindah ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
“Itu suatu hal yang kita sayangkan. Harusnya, kita memisahkan high politics dan low politics,” ujar Willy pada wartawan, Rabu (22/3/2023).
Menurut dia, BIN harusnya mengurus soal high politics, atau politik tentang negara dan bangsa, bukan malah mengurus low politics soal penentuan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
“Sekali lagi kontestasi (capres) itu kewenangan partai. Jadi kita juga harus sadar diri,” kata dia.
Willy mengatakan, sebagai Kepala BIN, tidak seharusnya Budi Gunawan ikut campur soal urusan pencalonan presiden.
“Masing-masing sebagai warga negara punya referensi sah-sah saja, tapi yang tidak boleh adalah bagaimana masuk dalam arus ini (pencapresan),” ujar dia.
Terakhir, Willy meminta pejabat negara tak turut mengomentari soal dinamika pencalonan presiden.
“Setiap orang terikat dengan institusi yang dia wakili, untuk kemudian orang-orang sadar posisi bahwasannya setiap jabatan itu harus bebas nilai,” ucap dia.
Baca juga: Kepala BIN Budi Gunawan: Aura Pak Jokowi Sebagian Sudah Pindah ke Pak Prabowo
Sebelumnya, Budi Gunawan merasa bahwa Jokowi kian memiliki kecocokan dengan Prabowo.
Ia mengatakan, hal itu nampak dari kebersamaan Jokowi dan Prabowo yang kerap ditunjukan pada publik akhir-akhir ini.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri peresmian Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Papua pada Selasa (21/3/2023).
"Pada akhirnya hari ini kita menjumpai Beliau berdua di sini. Seluruhnya mulai melihat ada aura, aura Pak Jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.