JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Krisno Siregar menyebutkan, pihaknya memiliki prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP) terkait pengelolaan barang bukti narkoba.
Krisno menegaskan hal itu saat merespons pengakuan mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa yang menyebut anggotanya kerap menyisihkan barang bukti sabu untuk dikonsumsi sendiri.
"Itu tanya lagi ke Pak Teddy. Maksudnya dari aspek saya adalah kita membuat SOP, ya. SOP pengelolaan barang bukti itu jelas sekali, tanda tangan Pak Kapolri," ujar Krisno kepada wartawan, Selasa (21/3/2023).
"Transparansi dari mulai penyitaan di lapangan, storage di gudang, keluar seperti ini, pelibatan Propam, lalu para pihak, itu transparan sekali," imbuhnya.
Lebih lanjut, Krisno mengatakan, pihaknya siap diaudit terkait pengelolaan barang bukti narkoba.
Krisno juga menegaskan bahwa proses penyimpanan hingga pemusnahan barang bukti narkoba turut serta melibatkan pihak lain, termasuk Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
"Jadi, kita siap diaudit, ya. Bahkan kemarin kita juga sampai mengundang bapak-bapak dari tim Panja, dari Panja Narkotik, UU Narkotik, untuk melihat transparansi ini," tuturnya.
Adapun pengakuan Irjen Teddy Minahasa soal anggotanya kerap menyisihkan barang bukti sabu untuk dikonsumsi sendiri disampaikan saat duduk sebagai terdakwa kasus peredaran sabu di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Kamis (16/3/2023).
Awalnya, hakim bertanya soal pesan via WhatsApp dari Teddy ke eks Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara soal tukar sabu dengan tawas. Teddy mengaku hanya ingin menguji Dody.
"Pertama maksudnya untuk menguji saudara Dody karena ada kejanggalan perhitungan tadi, itu latar belakangnya, Yang Mulia," ujar Teddy dalam persidangan.
Baca juga: Jauh-jauh Datang dari Malang, Teman Kuliah Teddy Minahasa Sebut Ingin Beri Dukungan
Teddy menyebut, pesan itu merupakan peringatan agar Dody tak melakukan narasi yang dikirimkannya.
Sebab, setiap kali ada penangkapan narkoba, Teddy kerap mendapatkan laporan soal penyisihan barang bukti yang dilakukan anggota kepolisian.
"Karena fakta di lapangan saya juga sering mendapatkan bahkan anggota saya sendiri, setiap ada penangkapan dia sisihkan sebagian untuk dia isap-isap sendiri, demikian latar belakangnya, Yang Mulia," ungkap Teddy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.