Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang Gandeng Ganjar, Prabowo Dinilai Lebih Realistis Duet dengan Cak Imin di Pilpres, tapi...

Kompas.com - 15/03/2023, 14:03 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dinilai sulit diwujudkan.

Ketimbang Ganjar, lebih realistis buat Prabowo berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Apalagi, kedua partai telah meresmikan koalisi.

"Secara dukungan politik, realistis (berpasangan) dengan Muhaimin," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno kepada Kompas.com, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Gerindra dan PDI-P Ngotot Harus Capres di Wacana Duet Prabowo-Ganjar

Adi mengatakan, koalisi Gerindra dan PKB sedianya cukup memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

Pada Pemilu 2019 lalu, perolehan suara Gerindra sebesar 12,57 persen, sedangkan PKB sebanyak 9,69 persen.

Namun demikian, kata Adi, duet dengan Muhaimin bakal menjadi dilema tersendiri buat Prabowo. Pasalnya, elektabilitas Cak Imin, begitu sapaan akrab Muhaimin, masih terbilang pas-pasan.

“Meski realistis, tapi dilema bagi Prabowo karena elektabilitas Cak Imin tak muncul signifikan,” ujarnya.

Berbeda dengan Cak Imin, elektabilitas Ganjar Pranowo tak perlu diragukan lagi. Menurut survei berbagai lembaga, Gubernur Jawa Tengah itu mengantongi tingkat elektoral tertinggi sebagai kandidat calon presiden (capres).

Elektabilitas Ganjar tembus 30 persen, melampaui tingkat elektoral Prabowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Selain itu, Ganjar juga bernaung di bawah bendera besar PDI-P, partai yang menjuarai pemilu dua kali berturut-turut. Pada Pemilu 2019 lalu, PDI-P bahkan meraup 19,33 persen suara.

Baca juga: Muncul Wacana Duet Prabowo-Ganjar, PDI-P: Apa yang Tidak Mungkin dalam Politik?

Jika Prabowo berduet dengan Ganjar, Adi yakin, keduanya bakal saling melengkapi. Ganjar mampu menutupi kelemahan suara Prabowo di sejumlah daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Sebaliknya, Prabowo yang unggul di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, mampu menutupi kekurangan Ganjar.

“Kalau dalam simulasi survei, Prabowo sama Ganjar ini nggak ada lawannya. Karena Prabowo punya pemilih politik yang berbeda dengan Ganjar Pranowo, di mana basis-basis yang selama ini Prabowo lemah bisa ditutupi oleh Ganjar Pranowo,” kata Adi.

Baca juga: Prabowo Mania 08 Sebut Prabowo-Ganjar Cocok Jadi Pesaing Anies pada Pilpres 2024

Namun demikian, duet Prabowo-Ganjar dinilai mustahil. Sebagai partai pemenang pemilu, PDI-P diyakini enggan menempatkan kadernya “hanya” di posisi calon RI-2.

Sementara, Gerindra sejak lama telah mengumumkan rencana pencapresan sang ketua umum. Buat Gerindra, Prabowo adalah capres harga mati.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com