Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan KIPP Capai 23 Persen, Otorita IKN: Semua "On Track"

Kompas.com - 08/03/2023, 11:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Silvia Halim mengatakan, saat ini proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN masih on the track. Menurutnya, pembangunan di KIPP IKN sudah mencapai 23 persen.

"Berbagai kegiatan sedang dilakukan pembangunannya di kawasan IKN. Di mana fokus pembangunan kita saat ini adalah di kawasan inti (KIPP). Dan untuk saat ini on average pencapaiannya sudah sampai di 23 persen," ujar Silvia dilansir dari siaran YouTube Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Rabu (8/3/2023).

"Tentu saja beberapa kegiatan seperti bendungan dan penyediaan air baku itu sudah 80-90 persen. Jadi semuanya on track gitu ya, berkat kerja keras teman-teman di PUPR yang bergiat di lapangan pelaksanaannya," lanjutnya.

Baca juga: Tempat Menginap Jokowi di KIPP IKN Akan Jadi Lokasi Ekowisata

Sehingga, Otorita IKN optimistis pembangunan di ibu kota baru itu sesuai target dan rencana.

Silvia menjelaskan, KIPP IKN memiliki luas sekitar 6.600 hektare. Saat ini, area KIPP menjadi pusat kegiatan pembangunan di IKN.

"Di dalam situ bisa ditemukan sumbu Nusantara, Istana Presiden, kantor presiden, beberapa kantor kementerian dan juga hunian untuk ASN dan hankam (pertahanan dan keamanan)," katanya.

Sementara itu, total luas daratan IKN sendiri mencapai 56.000 hektare.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyinggung pihak yang masih ragu-ragu soal perkembangan pembangunan di IKN. Dia pun mengatakan optimismenya terhadap pembangunan IKN, baik infrastruktur pendukung, perkantoran atau perumahan menteri.

"Jadi kalau masih ada (pihak) ragu-ragu ya lapangannya sudah bergerak seperti ini. Karena ini memang bukan proyek dua atau lima tahun ini bisa 10 sampai 15 tahun sama," ujar Jokowi saat mengunjungi kawasan kompleks perumahan menteri kawasan IKN, Sepaku, pada 23 Februari 2023.

"Seperti kota-kota di negara-negara lain yang pindah ibu kota itu juga memulai dan selesainya itu kira-kira juga pada kurun waktu seperti yang tadi saya sampaikan," jelasnya.

Baca juga: Pemerintah Targetkan KIPP IKN Jadi Kota Layak Huni pada 2024, Ada Sarana Pendidikan hingga Wisata

Jokowi juga mengungkapkan, sebanyak 36 rumah menteri yang dibangun di kawasan IKN di Sepaku, Kalimantan Timur, ditargetkan selesai pada Juni 2024.

Saat ini, kata Presiden, perkembangan pembangunan kompleks perumahan menteri tersebut sudah berjalan sekitar 14 persen.

"Sekarang ini yang kita lihat adalah kawasan rumah-rumah menteri. Ada 36 (rumah yang akan dibangun) di sini nanti. Bangunan yang kita harapkan di Juni 2024 itu selesai," ungkap Jokowi.

"Karena memang kita ada target 17 Agustus 2024 ada upacara bendera di IKN," lanjutnya.

Presiden menjelaskan, anggaran untuk pembangunan 36 rumah menteri sudah tuntas. Sehingga, dia berharap target penyelesaian pembangunan bisa tercapai tepat waktu.

"Bismillah ini sudah dimulai dan sekali lagi kita akan Juni 2024 selesai," tutur Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com