Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2023, 06:27 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanderaan pilot pesawat Susi Air, Philips Mark Methrtens (37), oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya telah memasuki hari ke-22.

Sejak ditawan pasca-peristiwa pembakaran pesawat pada 7 Februari 2023, pemerintah sebetulnya telah berupaya untuk melakukan pembebasan.

Akan tetapi, berbagai kendala tiba-tiba ditemui aparat TNI dan Polri ketika langkah pembebasan Philips akan dilakukan.

Salah satu kendalanya adalah ketika Selandia Baru, negara asal Philips, tiba-tiba meminta Indonesia supaya penyelamatan tersebut tidak dilakukan dengan cara kekerasan.

Hal ini pun membuat aparat TNI dan Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas Damai Cartenz mengurungkan misi operasi pembebasan Philips.

Tak ayal, Indonesia untuk sementara waktu memilih jalur negosiasi yang hingga kini belum membuahkan hasil.

Pembakaran pesawat

Personel TNI-Polri tiba di lokasi kejadian pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023).KOMPAS.COM/DOK SATGAS OPS DAMAI CARTENZ Personel TNI-Polri tiba di lokasi kejadian pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023).
Peristiwa penyanderaan ini bermula ketika pesawat yang dibawa Philips dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023).

Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY tersebut membawa lima penumpang yang merupakan orang asli Papua (OAP).

Para penumpang telah berhasil diselamatkan aparat setelah sebelumnya sempat ditawan KKB. Tetapi tidak dengan Philips. KKB tetap menahan Philips dan membawanya ke hutan.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sempat membantah bahwa Philips disandera oleh KKB.

Kata Yudo, Philips justru menyelamatkan diri dari aksi kekerasan yang dilakukan KKB.

"Enggak ada penyanderaan, dia (mereka) kan ini menyelamatkan diri," ujar Yudo Margono di sela-sela Rapim TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Hari Ke-21 Penyanderaan Pilot Susi Air, KKB Dinilai Tak Serius Buka Negosiasi

Pernyataan tersebut pun membuat publik bertanya-tanya mengenai kepastian nasib sang pilot.

Tak lama berselang, sebuah video yang memperlihatkan Philips tengah disandera KKB beredar luas di tengah masyarakat.

Dalam video tersebut terlihat Philips dibawa oleh KKB yang memasuki hutan. Ia nampak mengenakan celana pendek dan jaket berwarna biru.

Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

PGI Minta Gereja Tak Minta Sumbangan ke Capres-Caleg: Nanti Mereka Korupsi

PGI Minta Gereja Tak Minta Sumbangan ke Capres-Caleg: Nanti Mereka Korupsi

Nasional
Pernah Cabut 3.000 Perda, Jokowi Sekarang 'Nyerah'

Pernah Cabut 3.000 Perda, Jokowi Sekarang "Nyerah"

Nasional
RUU ASN Disahkan, Tenaga Honorer Dipastikan Tak Kena PHK Massal

RUU ASN Disahkan, Tenaga Honorer Dipastikan Tak Kena PHK Massal

Nasional
Duduk Perkara Perang Urat Saraf Menag dan PKB yang Kian Memanas

Duduk Perkara Perang Urat Saraf Menag dan PKB yang Kian Memanas

Nasional
Saksi Ungkap Ada Pengambilan Uang Rp 60 Miliar di Jalan Praja Dalam Terkait Kasus BTS 4G

Saksi Ungkap Ada Pengambilan Uang Rp 60 Miliar di Jalan Praja Dalam Terkait Kasus BTS 4G

Nasional
Kaesang Setuju Caleg atau Capres Tak Perlu Dimintai Sumbangan

Kaesang Setuju Caleg atau Capres Tak Perlu Dimintai Sumbangan

Nasional
Gerindra Sebut Prabowo Dapat Masukan dari Kiai soal Kriteria Cawapres

Gerindra Sebut Prabowo Dapat Masukan dari Kiai soal Kriteria Cawapres

Nasional
Jumlah ASN 4,4 Juta, Jokowi: Partai Boleh Banyak, tapi yang Melaksanakan Tetap Korpri

Jumlah ASN 4,4 Juta, Jokowi: Partai Boleh Banyak, tapi yang Melaksanakan Tetap Korpri

Nasional
Singgung TikTok Shop, Jokowi: Mestinya, Teknologi Muncul, Regulasi Disiapkan

Singgung TikTok Shop, Jokowi: Mestinya, Teknologi Muncul, Regulasi Disiapkan

Nasional
Soal Pertemuan Jokowi-SBY di Istana Bogor, PDI-P: Enggak Apa-apa, Bangun Silaturahmi Ya Bagus

Soal Pertemuan Jokowi-SBY di Istana Bogor, PDI-P: Enggak Apa-apa, Bangun Silaturahmi Ya Bagus

Nasional
Kaesang ke Kader PSI: Dulu Semangat Buka Lem Aibon, Sekarang Agak Kurang Berani

Kaesang ke Kader PSI: Dulu Semangat Buka Lem Aibon, Sekarang Agak Kurang Berani

Nasional
Soal Peluang Prabowo Berpasangan dengan Khofifah, Gerindra: Semua Akan Disampaikan kepada Partai Koalisi

Soal Peluang Prabowo Berpasangan dengan Khofifah, Gerindra: Semua Akan Disampaikan kepada Partai Koalisi

Nasional
DPR Sahkan Revisi UU ASN

DPR Sahkan Revisi UU ASN

Nasional
PSI Akan Bertemu PDI-P Usai Megawati Pulang dari Luar Negeri

PSI Akan Bertemu PDI-P Usai Megawati Pulang dari Luar Negeri

Nasional
Pertamina Trans Kontinental Dukung Pelestarian Ekosistem Pesisir melalui Green Mangrove Action Program di Makassar

Pertamina Trans Kontinental Dukung Pelestarian Ekosistem Pesisir melalui Green Mangrove Action Program di Makassar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com