Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Jaring Kandidat Hoegeng Awards, Mungkinkah Richard Eliezer Jadi Nominasi?

Kompas.com - 28/02/2023, 05:17 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri saat ini tengah menjaring aspirasi masyarakat buat menentukan para polisi yang layak dan patut mendapatkan penghargaan Hoegeng Awards 2023.

Hoegeng Awards merupakan program untuk mencari sosok polisi yang baik dan inspiratif. Kategori penghargaan tahun ini terdiri dari Polisi Berintegritas, Polisi Inovatif, Polisi Berdedikasi, Polisi Pelindung Perempuan dan Anak, dan Polisi Tapal Batas.

Hoegeng Awards terinspirasi dari sosok mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso. Kisah hidupnya sebagai polisi berintegritas dan sederhana menjadi nilai utama di balik penghargaan itu.

Di sisi lain, belum lama ini rangkaian persidangan kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) selesai digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baca juga: Richard Eliezer Dipindahkan Diam-diam dari Rutan Bareskrim ke Lapas Salemba

Sebanyak 4 terdakwa divonis berat. Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo divonis hukuman mati dalam kasus pembunuhan berencana dan perintangan penyidikan.

Sedangkan istri Sambo, Putri Candrawathi, divonis 20 tahun penjara dalam kasus pembunuhan berencana.

Kemudian Bripka Ricky Rizal (mantan ajudan Sambo) dan Kuat Ma'ruf (asisten rumah tangga Sambo) masing-masing divonis 13 tahun dan 15 tahun penjara.

Di sisi lain, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) mendapat vonis paling ringan di antara para terdakwa lainnya.

Baca juga: Ditjen Pas Sebut Richard Eliezer Akan Tempati Kamar Khusus di Lapas Salemba

Eliezer dijatuhi vonis 1 tahun 6 bulan penjara. Padahal sebelumnya jaksa penuntut umum (JPU) menuntutnya 12 tahun penjara.

Majelis hakim menyatakan dia terbukti bersalah turut serta dalam pembunuhan berencana terhadap Yosua, yang merupakan rekannya sesama ajudan Sambo.

Akan tetapi, salah satu pertimbangan majelis hakim menjatuhkan putusan yang ringan terhadap Richard karena dia mengungkap skenario yang disusun Sambo buat menutupi kejadian sebenarnya. Maka dari itu dia ditetapkan menjadi saksi pelaku atau justice collaborator.

Selain itu, Richard juga dinyatakan tidak dipecat dari Polri setelah menjalani sidang etik. Meski begitu, keluarga mendiang Yosua kecewa atas putusan sidang Komisi Kode Etik Polri yang tetap mempertahankan Richard.

Baca juga: Bharada Richard Eliezer Tak Dipecat Polri, Ayah Brigadir Yosua: Anak Saya Ditembak Dia

Kini Richard mulai menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta.

Atas perannya dalam kasus itu, Richard disebut-sebut oleh sejumlah kalangan pantas diusulkan sebagai calon penerima Hoegeng Awards.

Akan tetapi, pendapat itu tidak sepenuhnya didukung. Peneliti ASA Indonesia Institute Reza Indragiri Amriel justru tidak sepakat dengan wacana supaya Richard diusulkan menjadi salah satu calon penerima Hoegeng Awards.

Menurut Reza, status justice collaborator yang disandang Richard memang membuatnya laik menjadi sosok teladan. Namun, hal itu tidak serta merta membuat Richard layak menjadi nominasi penghargaan itu.

Baca juga: LPSK Lanjutkan Perlindungan kepada Richard Eliezer walau Polri Juga Beri Pengamanan

"Keteladanan itu patut diapresiasi. Tapi bagaimana pun, Eliezer terbukti sah dan meyakinkan melakukan perbuatan pidana Pasal 340 KUHP. Itu merupakan cela serius," kata Reza saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/2/2023).

Reza menilai kurang tepat jika Richard diusulkan menjadi penerima Hoegeng Awards karena dia terbukti bersalah menembak rekannya sesama ajudan.

"Alhasil, beda dengan Hoegeng yang katakanlah merupakan sosok polisi tanpa cela. Eliezer punya masalah yang membuatnya kurang pantas dianugerahi Hoegeng Award," ucap Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com