Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2023, 19:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku diam-diam memantau gerak-gerik Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono.

Hal tersebut dilakukannya dalam konteks memantau perkembangan partai politik.

Selain itu, kata Jokowi, dirinya juga melihat seperti apa peluang PPP dalam pemilihan umum (pemilu) mendatang.

"Sekali lagi, dari pandangan saya yang jauh, saya meyakini Insya Allah tidak ada masalah. Dengan bekerja keras tentu saja. Saya diam-diam ngikutin lho, Bapak (Plt) Ketua Umum ini ke mana saya tahu. (Massa) yang nyambut banyak atau tidak, saya tahu," ujar Jokowi saat memberi sambutan pada puncak harlah ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di ICE BSD, Tangerang pada Jumat (17/2/2023) sebagaimana dipantau dari siaran YouTube Kompas TV.

"Mengadakan pertemuan, rapat-rapat besar di lapangan, saya juga tahu," lanjut dia.

Baca juga: Jokowi: Sudah 50 Tahun dan Masih Eksis, Artinya Apa? PPP Ini Jagoan

Berdasarkan pengamatannya itu, kata Jokowi, dirinya optimistis bahwa PPP bisa meraih suara yang lebih baik pada Pemilu 2024.

Hanya saja, dia berpesan agar jajaran PPP bekerja keras dalam meraih target yang sudah tadi ditentukan.

Presiden lantas menceritakan obrolannya dengan Plt Ketua Umum PPP Mardiono dan Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi soal target PPP di Pemilu 2024.

"Saya tadi bisik-bisik dengan Pak Ketua dan Pak Sekjen, berapa target PPP di 2024?. (Dijawab) Minimal 39 kursi," ungkap Jokowi.

Baca juga: Sandi Dapat Tepuk Tangan di Harlah ke-50 PPP, Mardiono: Saya Rugi, Malah Dia Dikerumuni Emak-emak

"Sekarang (PPP punya) 19 kursi. Artinya (target ke depan)ebih dari 100 persen (kenaikannya). Ini menurut saya untuk PPP bukan barang yang sulit," lanjutnya.

Sebab, menurut Kepala Negara, PPP sudah berdiri selama 50 tahun.

Selama periode tersebut, menurutnya, PPP terlihat gigih, tangguh dalam berbagai tekanan rezim.

"Menurut saya karena sudah 50 tahun jaringannya sudah ada, infrastruktur sudah ada. Ulama-ulama di seluruh Tanah Air sebagai sebuah infrastruktur dan jaringan juga sudah ada," tutur Jokowi.

"Sekarang tinggal niat kita siap endak untuk mencapai 39 kursi tadi. Sekali lagi dari pandangan saya yang jauh, saya meyakini Insya Allah tidak ada masalah," tambah kepala negara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Aktif Sambangi Tokoh Kristiani, Ganjar Jaring Aspirasi soal Pendirian Rumah Ibadah

Aktif Sambangi Tokoh Kristiani, Ganjar Jaring Aspirasi soal Pendirian Rumah Ibadah

Nasional
Profil Mayjen Saleh Mustafa, Eks Pangdam Cenderawasih yang Jadi Pangkostrad

Profil Mayjen Saleh Mustafa, Eks Pangdam Cenderawasih yang Jadi Pangkostrad

Nasional
Prabowo dan Gibran Akan Lebih Banyak Kampanye Terpisah, TKN Ungkap Alasannya

Prabowo dan Gibran Akan Lebih Banyak Kampanye Terpisah, TKN Ungkap Alasannya

Nasional
Ganjar Curhat Pemilih Pemula Kini Tak Tertarik Visi-Misi, Malah Gimik Politik

Ganjar Curhat Pemilih Pemula Kini Tak Tertarik Visi-Misi, Malah Gimik Politik

Nasional
Genjot Investasi Perkapalan, PIS Teken MoU Kerja Sama Pembiayaan dengan K-Sure dan KEXIM

Genjot Investasi Perkapalan, PIS Teken MoU Kerja Sama Pembiayaan dengan K-Sure dan KEXIM

Nasional
Data KPU Diduga Bocor, Ganjar Minta Penegak Hukum Segera Bertindak

Data KPU Diduga Bocor, Ganjar Minta Penegak Hukum Segera Bertindak

Nasional
Hari Ini, Eks Pimpinan KPK Saut Situmorang Jadi Saksi Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Hari Ini, Eks Pimpinan KPK Saut Situmorang Jadi Saksi Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Nasional
Kampanye Hari Ke-3, Ganjar Hadiri Dialog Santai dengan Dewan Pers dan PWI

Kampanye Hari Ke-3, Ganjar Hadiri Dialog Santai dengan Dewan Pers dan PWI

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, Ganjar Minta KPU Perbaiki Sistem

Data Pemilih Diduga Bocor, Ganjar Minta KPU Perbaiki Sistem

Nasional
Menhan Sibuk Kampanye, Penambahan Anggaran Belanja Alutsista Diperkirakan Tak Efektif

Menhan Sibuk Kampanye, Penambahan Anggaran Belanja Alutsista Diperkirakan Tak Efektif

Nasional
Polri: Ada 26 Laporan ke Rocky Gerung, Beberapa di Antaranya Dicabut

Polri: Ada 26 Laporan ke Rocky Gerung, Beberapa di Antaranya Dicabut

Nasional
Gugatan Ulang Syarat Usia Cawapres Ditolak, Gerindra: Setop 'Framing' Jahat Pencalonan Gibran Cacat Hukum!

Gugatan Ulang Syarat Usia Cawapres Ditolak, Gerindra: Setop "Framing" Jahat Pencalonan Gibran Cacat Hukum!

Nasional
Usai Kunjungan ke Dubai, Presiden Jokowi Dijadwalkan Kembali ke Tanah Air Minggu Pagi

Usai Kunjungan ke Dubai, Presiden Jokowi Dijadwalkan Kembali ke Tanah Air Minggu Pagi

Nasional
Jadwal Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Digelar 5 Kali

Jadwal Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Digelar 5 Kali

Nasional
Cakra Data: Prabowo-Gibran Terpopuler di Jagat Maya, tapi Sentimen Negatif Tertinggi

Cakra Data: Prabowo-Gibran Terpopuler di Jagat Maya, tapi Sentimen Negatif Tertinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com