Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Zackir L Makmur
Wartawan

Gemar menulis, beberapa bukunya telah terbit. Suka catur dan humor, tertawanya nyaring

Sentuhan Cinta untuk Politik

Kompas.com - 15/02/2023, 15:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Maka sebagaimana katakan begitu puitis oleh penyair sufi abad 13, Jalaluddin Rumi, “cinta kasih mengubah kekasaran menjadi kelembutan, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam."

Oleh karena itu, filsafat bersama yang demikian menjadi sentuhan cinta untuk politik, bukanlah semacam tafsir realitas yang menafikan perbedaan dan persaingan.

Dalam dunia politik, perbedaan dan persaingan tidak bisa dinafikan begitu saja. Demi sehatnya demokrasi, hal tersebut harus dikelola.

Faktor mengelola persaingan dan perbedaan yang mempersyarakatkannya, sebagai alternatif yang sehat, adalah cinta penuh kasih sayang.

Dinamika politik yang masih punya daya sentuh cinta, menyimpan semangat perjuangan yang penuh toleransi, yang bisa dibaca sebagai mufat untuk menemui solusi dari keadaan perbedaan dan persaingan yang menegangkan.

Walau politik dalam nilai-nilai kodratiknya adalah proses pembuatan konstitusional, tidak berarti nilai kodratiknya ini menutup sentuhan cinta kasih sayang atas perbedaan dan persaingan yang ada.

Negosiasi-negosiasi atau lobi-lobi politik, secara posistif dalam kontek sentuhan cinta kasih sayang adalah musyawarah untuk mufakat untuk kepastian solusi.

Bahkan akademisi maupun para ilmuwan politik, sudah pada menurunkan disertasi maupun teori-teori konteks solusi politik yang berkompromi dan tanpa kekerasan.

Di sinilah sentuhan cinta untuk semakin memperjelas bahwa politik adalah seni ilmu pemerintahan yang tidak melulu berdiskripsi negatif.

Adanya pemilihan umum (pemilu) sebagai pengejawantahan kedaulatan rakyat, serta bagian implementasi sistim demokrasi yang sehat, mengakomodasi persaingan dan perbedaan secara konstitusional.

Maka dengan adanya sentuhan cinta untuk politik, membuat secara empiris dan normatif bahwa kerjasama lebih diutamkan ketimbang konflik diperpanjang.

Persaingan menjadi buruk

Demokrasi, terlebih menjelang pemilu, memang punya doktrin untuk mengamini persaingan politik. Karena itu diharuskan adanya konstitusi atau aturan hukum yang tegas dan adil untuk menjaga persaingan politik tidak melenceng.

Meski demikian masih saja aturan main yang disepakati itu, disiasati dan dicari celah-celah untuk menerobosnya. Demi menjadi pemenang, demi mengalahkan pesaing lain yang dijadikan lawan-lawan politik.

Persaingan politik yang demikian menjadi berbahaya, sedikitnya tidak bermanfaat. Inilah mengapa Henry Ford (1863-1947) mengingatkan bahwa "Persaingan yang tujuannya hanya untuk bersaing, untuk mengalahkan orang lain, tak pernah mendatangkan banyak manfaat."

Persaingan politik dalam ekosistem demokrasi memang dibenarkan. Namun persaingan ini kesempatan mengeksploitasi power politik, hanya memperjelas ada kekukuhan oligarki politik. Akibatnya, demokrasi jalannya sempoyongan dan menjadi tidak sehat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com