Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusung PPP Jadi Capres 2024, Sandi Akan Konsultasi ke Prabowo

Kompas.com - 12/02/2023, 20:25 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan dirinya akan menyampaikan pesan dan aspirasi politik dari Plt Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono terkait maju Pilpres 2024 ke Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.

Sandi menekankan keputusan-keputusan itu tetap berada di tangan Prabowo.

Hal tersebut terungkap dalam keterangan tertulis yang disampaikan oleh staf Sandiaga Uno, Minggu (12/2/2023), ketika Sandi dan Mardiono menghadiri acara jalan sehat Harlah PPP ke-50 di Malino, Sulawesi Selatan, hari ini.

Baca juga: Mardiono Ungkap Alasan PPP Ingin Usung Sandiaga sebagai Capres 2024

"Tentunya saya hadir atas undangan dari Plt Ketua Umum (PPP) dan akan saya sampaikan aspirasi dan juga pesan-pesan yang disampaikan tadi. Tentunya keputusan itu ada di pimpinan partai politik," ujar Sandi.

Sandi mengatakan dirinya adalah kader Gerindra yang selalu hormat dan tegak lurus terhadap pimpinan.

Sehingga, terkait ajakan Mardiono agar Sandi maju sebagai Capres 2024, maka dirinya akan menunggu keputusan Prabowo terlebih dahulu.

Baca juga: Plt Ketum PPP Usung Sandiaga Uno Jadi Capres 2024

"Karena itulah fatsun politik, bahwa kita harus percaya kepada keputusan pimpinan. Seperti yang disampaikan Pak Prabowo saat Harlah Partai Gerindra bahwa beliau diberikan amanah dan mandat untuk memimpin, dan kita percaya apa pun keputusan itu yang terbaik untuk bangsa dan negara," tuturnya.

Selanjutnya, terkait keinginan agar dirinya bergabung dengan PPP, Sandi menyatakan akan menyampaikan aspirasi itu kepada pimpinan DPP Partai Gerindra.

Sebab, yang berhak mengambil keputusan adalah partai politik dan gabungan partai politik.

"Sebagai kader saya akan patuh. Dan akan saya sampaikan, kontestasi demokrasi tinggal menunggu waktu bulan, sehingga perlu ada waktu komunikasi, konsolidasi, koordinasi antar partai politik harus kita jembatani. Dan pada saatnya mungkin nanti Pak Mardiono bisa berdiskusi dengan pimpinan kami Pak Prabowo Subianto," jelas Sandi.

Baca juga: Pengamat: Sandiaga dan Gerindra Putus Asa Lihat Anies Melejit Sendiri

Sandi pun mengajak semua pihak untuk menjalani pesta demokrasi Pemilu 2024 dengan penuh rasa bahagia dan membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Apalagi, kata dia, pelaksanaan Pemilu 2024 tinggal menghitung bulan.

Sementara itu, Sandi berharap pinangan dari PPP bisa semakin menghangatkan, mencairkan, dan menyejukkan arena perpolitikan nasional dalam kontestasi demokrasi Pemilu 2024.

Sebelumnya, Plt Ketum PPP Mardiono mengajak Sandiaga Uno menjadi kader PPP sekaligus maju sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.

Baca juga: Hensat Sebut Perjanjian Utang Anies-Sandiaga Bukan soal Ikhlas atau Lunas: Seolah Pahlawan Banget Ikhlasin Rp 50 Miliar

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan oleh staf Sandiaga Uno, Minggu (12/2/2023), pinangan Mardiono itu disampaikan ketika keduanya menghadiri jalan sehat Harlah PPP ke-50 di Malino, Sulawesi Selatan, hari ini.

"Pak Sandi diberikan izin dari Pak Prabowo untuk bergabung bersama Partai Persatuan Pembangunan untuk mendukung perjuangan Partai Persatuan Pembangunan, setuju?" tanya Mardiono.

Para peserta dan tamu undangan yang hadir di lokasi kemudian berteriak bersama-sama menjawab setuju.

Baca juga: Saat Sandiaga Enggan Bahas Utang Rp 50 Miliar yang Disebut Tim Anies Sudah Selesai...

"Kader-kader siap untuk mendukung Pak Sandi?" seru Mardiono.

"Siap," jawab para kader PPP yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com