“Semuanya mempunyai kepentingan untuk membawa misi, bagaimana bangun kesadaran masyarakat, kematangan meraka dalam menyerap informasi, dan menjaga common sense, sekaligus menjaga kepentingan stabilitas nasional," tutur bos Media Group itu.
Melihat ini, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, Surya Paloh dan jajaran Nasdem tengah galau politik.
Di satu sisi Nasdem terus berupaya mematangkan rencana koalisi bersama Demokrat dan PKS.
Di sisi lain, Surya Paloh ingin bertahan sebagai parpol pendukung pemerintah hingga kepemimpinan Presiden Jokowi tuntas 2024 mendatang.
Baca juga: Saat Surya Paloh Menari di Balik Koalisi Perubahan, Rangkul Golkar dan Wacana Anies-Airlangga
Padahal, menurut Umam, langkah Nasdem "bermain dua kaki" ini berpotensi menurunkan elektabilitas mereka.
"Jika Nasdem masih menunjukkan kegalauan politik dan ketidakjelasan posisinya dengan mempertahankan strategi standar ganda, kanan-kiri oke, maka Nasdem berpeluang menghadapi risiko penurunan elektabilitas partainya," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2023).
Menurut Umam, strategi standar ganda tersebut tak lepas dari besarnya konsekuensi yang ditanggung Nasdem sejak mengumumkan rencana mengusung Anies Baswedan sebagai capres Pemilu 2024.
Nasdem berulang kali disentil PDI-P karena manuvernya itu. Bahkan, PDI-P meminta Presiden Jokowi mengevaluasi menteri-menteri Nasdem karena dinilai tak bekerja baik.
Belum lagi, muncul ketakutan adanya politisasi penegakan hukum yang berpotensi menyasar kader-kader Nasdem di pemerintahan.
Baca juga: Surya Paloh Kembali Bertemu Luhut, Bahas Apa?
Oleh karenanya, untuk meredam suasana tersebut, Nasdem berupaya mendekatkan diri kembali ke partai-partai pemerintah.
"Hal itu tak lepas dari berbagai hantaman dan ancaman yang menyerang, sehingga merapuhkan kepercayaan diri Nasdem," ujar Umam.
Namun demikian, lanjut Umam, komunikasi politik antara Nasdem dengan elemen utama di pemerintahan sudah terlanjur rusak. Dia pun memprediksi reshuffle terhadap menteri-menteri Nasdem akan tetap terjadi.
Umam menyebut, komunikasi langsung Surya Paloh dengan Jokowi dan sejumlah elite partai pemerintahan belum cukup mampu menahan dan menghentikan serangan terhadap Nasdem.
Dengan situasi demikian, Surya Paloh dan Nasdem dinilai perlu menata ulang keyakinan politik dan kepercayaan diri mereka agar kembali yakin melangkah dan siap menghadapi risiko atas manuver yang telah dipilih.
"Jika Nasdem kembali yakin dan percaya diri, maka Nasdem akan lebih mudah melalui turbulensi politik untuk kembali mengonsolidasikan kekuatannya," tutur dosen Universitas Paramadina itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.