Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Elektabilitas Nasdem Diprediksi Turun jika Terus "Main Dua Kaki", Usung Anies tapi Tak Mau Pisah dari Jokowi

Kompas.com - 08/02/2023, 09:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam memprediksi, elektabilitas Partai Nasdem bakal merosot jika terus "bermain dua kaki".

Di satu sisi Nasdem bersikukuh mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024 dan terus mematangkan rencana koalisi bersama dua partai oposisi, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Di sisi lain, partai pimpinan Surya Paloh itu ingin tetap bertahan sebagai parpol pendukung pemerintah hingga kepemimpinan Presiden Joko Widodo tuntas 2024 mendatang.

Baca juga: Nasdem Tampik Surya Paloh Ngotot Ingin Bertemu Megawati

"Jika Nasdem masih menunjukkan kegalauan politik dan ketidakjelasan posisinya dengan mempertahankan strategi standar ganda, kanan-kiri oke, maka Nasdem berpeluang menghadapi risiko penurunan elektabilitas partainya," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Menurut Umam, strategi standar ganda tersebut tak lepas dari besarnya konsekuensi yang ditanggung Nasdem sejak mengumumkan rencana mengusung Anies sebagai capres Pemilu 2024.

Nasdem berulang kali disentil PDI Perjuangan karena manuvernya itu. Bahkan, PDI-P meminta Presiden Jokowi mengevaluasi menteri-menteri Nasdem karena dinilai tak bekerja baik.

Belum lagi, muncul ketakutan akan adanya politisasi penegakan hukum yang berpotensi menyasar kader-kader Nasdem di pemerintahan.

Baca juga: Nasdem Anggap Sekjen PDI-P Salah Alamat Soal Surya Paloh Beri Kode ke Megawati

Untuk meredam suasana tersebut, Nasdem berupaya mendekatkan diri kembali ke partai-partai pemerintah. Tercatat, Surya Paloh sowan ke Presiden Jokowi dan elite-elite Partai Golkar beberapa waktu lalu.

Surya bahkan terang-terangan menyatakan keinginannya bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, pimpinan tertinggi PDI-P.

Bersamaan dengan itu, jajaran petinggi Nasdem berkunjung ke Sekretariat Bersama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Hal itu tak lepas dari berbagai hantaman dan ancaman yang menyerang, sehingga merapuhkan kepercayaan diri Nasdem," ujar Umam.

Namun demikian, lanjut Umam, komunikasi politik antara Nasdem dengan elemen utama di pemerintahan sudah terlanjur rusak. Dia pun memprediksi reshuffle terhadap menteri-menteri Nasdem akan tetap terjadi.

Umam menyebut, komunikasi langsung Surya Paloh dengan Jokowi dan sejumlah elite partai pemerintahan belum cukup mampu menahan dan menghentikan serangan terhadap Nasdem.

Oleh karenanya, Surya Paloh dan Nasdem dinilai perlu menata ulang keyakinan politik dan kepercayaan diri mereka agar kembali yakin melangkah dan siap menghadapi risiko atas manuver yang telah dipilih.

"Jika Nasdem kembali yakin dan percaya diri, maka Nasdem akan lebih mudah melalui turbulensi politik untuk kembali mengonsolidasikan kekuatannya," tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Sebagaimana diketahui, Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres Pemilu 2024 pada awal Oktober lalu.

Baca juga: Surya Paloh Kembali Bertemu Luhut, Bahas Apa?

Mengekor Nasdem, belakangan, Demokrat dan PKS juga menyatakan dukungan buat mantan Gubernur DKI Jakarta itu melenggang ke panggung pilpres.

Memang, sejak lama, Nasdem, Demokrat, dan PKS berencana bekerja sama membentuk Koalisi Perubahan. Hanya saja, hingga kini, kongsi antara ketiganya tak kunjung resmi.

Di tengah kesibukan pembahasan rencana Koalisi Perubahan, Nasdem justru bermanuver. Beberapa waktu lalu Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi, lalu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Tak lama, jajaran elite Nasdem berkunjung ke Sekretariat Bersama Partai Gerindra dan PKB yang telah lebih dulu membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Baca juga: Tanggapi Pernyataan Hasto soal Kode Surya Paloh, Nasdem Minta Jangan Dimaknai Terlalu Sempit

Terbaru, Surya Paloh mengunjungi jajaran elite Partai Golkar. Dia juga menyatakan ingin bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Keinginan Surya ini disampaikan di tengah isu keretakan hubungan Nasdem dengan PDI-P sebagai partai penguasa.

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat sempat meminta presiden mengevaluasi dua dari tiga menteri Nasdem di Kabinet Indonesia yakni Mentan Syahrul Yasin Limpo serta Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.

"Mentan dievaluasi, Menhut dievaluasi, Menteri Kehutanan ya, harus dievaluasi, semua menteri juga harus dievaluasi. Supaya apa? Supaya ada satu darah baru yang segar, yang bisa mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi," kata Djarot di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mantan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo Jadi Waketum Perindo

Mantan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo Jadi Waketum Perindo

Nasional
Ketum Perindo Sebut Indonesia Paling Cocok Dipimpin Figur Nasionalis dan Regilius

Ketum Perindo Sebut Indonesia Paling Cocok Dipimpin Figur Nasionalis dan Regilius

Nasional
Jokowi Sebut Pemain Timnas U-20 Ingin Kuliah hingga jadi Anggota TNI-Polri

Jokowi Sebut Pemain Timnas U-20 Ingin Kuliah hingga jadi Anggota TNI-Polri

Nasional
Jokowi Tampak Ngobrol dengan Shin Tae-Yong, Apa yang Dibahas?

Jokowi Tampak Ngobrol dengan Shin Tae-Yong, Apa yang Dibahas?

Nasional
Jokowi Minta Timnas U-20 Tak Larut dalam Kekecewaan

Jokowi Minta Timnas U-20 Tak Larut dalam Kekecewaan

Nasional
Piala Dunia U-20 RI Batal, Perindo Singgung Kredibilitas dan Komitmen Bangsa Jadi Pertaruhannya

Piala Dunia U-20 RI Batal, Perindo Singgung Kredibilitas dan Komitmen Bangsa Jadi Pertaruhannya

Nasional
Polemik Penolakan RUU Perampasan Aset Tindak Pidana, Arsul Sani: Kami Setuju Ada UU Ini

Polemik Penolakan RUU Perampasan Aset Tindak Pidana, Arsul Sani: Kami Setuju Ada UU Ini

Nasional
Dapat Surat dari FIFA, Jokowi: Saya Tidak Bisa Jelaskan Isinya

Dapat Surat dari FIFA, Jokowi: Saya Tidak Bisa Jelaskan Isinya

Nasional
Jokowi Sebut Timnas U-20 Masih Punya Banyak Kesempatan, dari SEA Games hingga Olimpiade

Jokowi Sebut Timnas U-20 Masih Punya Banyak Kesempatan, dari SEA Games hingga Olimpiade

Nasional
Ungkap Praktik Suap di Bea Cukai Tahun 2008, Eks Komisioner KPK: Transaksi Capai Rp 47 M per Bulan

Ungkap Praktik Suap di Bea Cukai Tahun 2008, Eks Komisioner KPK: Transaksi Capai Rp 47 M per Bulan

Nasional
KPU Nyatakan Prima Lolos Verifikasi Administrasi Peserta Pemilu 2024

KPU Nyatakan Prima Lolos Verifikasi Administrasi Peserta Pemilu 2024

Nasional
Ketua DPP Golkar: Posisi Indonesia Jadi Tuan Rumah Berbagai Jenis Olahraga Internasional Bisa Terancam

Ketua DPP Golkar: Posisi Indonesia Jadi Tuan Rumah Berbagai Jenis Olahraga Internasional Bisa Terancam

Nasional
Jokowi Temui Skuad Timnas U-20 di Stadion Utama GBK

Jokowi Temui Skuad Timnas U-20 di Stadion Utama GBK

Nasional
Buka Mubes Gakum Kosgoro 1957, Agung Laksono Harap Hukum Tak Lagi Tumpul ke Atas dan Tajam ke Bawah

Buka Mubes Gakum Kosgoro 1957, Agung Laksono Harap Hukum Tak Lagi Tumpul ke Atas dan Tajam ke Bawah

Nasional
KPK Cek LHKPN Pejabat Dishub DKI Massdes Arouffy Buntut Istri yang Pamer Harta

KPK Cek LHKPN Pejabat Dishub DKI Massdes Arouffy Buntut Istri yang Pamer Harta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke