Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritisi soal Elektabilitas, PDI-P: Jangan Sampai Kita Lahirkan Pemimpin karena Medsos

Kompas.com - 08/02/2023, 06:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkapkan bahwa partainya tidak berkutat hanya pada elektabilitas seseorang dalam menentukan calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).

Pasalnya, ia khawatir masyarakat justru disuguhkan dengan sosok pemimpin yang berasal dari media sosial (medsos).

"Hanya berkutat pada soal electability, terus diproduksi. Yang electability-nya itu tentu bukan. Jangan sampai kita itu melahirkan pemimpin karena medsos," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Puja-puji Prabowo ke Jokowi Dinilai Sarat Politik demi Dapat Dukungan Maju Jadi Capres

Said tidak mengungkapkan siapa figur yang dimaksud pemimpin berasal dari medsos itu.

Namun, ia menilai figur yang lahir dari medsos justru belum teruji rekam jejaknya.

Padahal, menurutnya, masyarakat butuh figur yang memiliki visi membawa Indonesia ke depan.

"(Figur itu) track record-nya belum teruji, visinya belum tersampaikan, tapi tarung terus di medsos perangnya," ujar Said.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini kemudian mengeluhkan dinamika pencapresan yang belakangan berkutat hanya pada nama-nama.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Mayoritas Publik Ingin Parpol Konvensi Terbuka untuk Cari Kandidat Capres

Menurutnya, kemunculan nama-nama itu justru tidak diiringi dengan visi Indonesia ke depan.

"Apa yang mau disampaikan? Apa harapan publik kepada orang yang muncul nama-nama itu kalau diproduksi nama-nama terus-menerus, tanpa visi, kita akan kehilangan arah sebagai bangsa," kata Said.

Untuk itu, ia menekankan agar digali lebih dalam soal visi dari figur-figur yang digadang maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kan kita diaduk-aduk perasaan kita terus-menerus publik ini diproduksi oleh nama yang beredar, tapi pernah digali lebih dalam enggak visinya akan Indonesia ke depan apa? Apakah perubahan untuk kesejahteraan, sebagai on the track kelanjutan dari Presiden Jokowi atau apa? Sampai saat ini kita tidak mengerti," ujarnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Mayoritas Publik Ingin Dilibatkan dalam Penjaringan Capres

Diketahui bersama, setahun menjelang Pilpres 2024, sejumlah nama yang digadang maju sebagai capres mulai bermunculan.

Bahkan, sejauh ini sudah mengerucut beberapa nama bakal capres, seperti Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Prabowo diusung oleh Partai Gerindra untuk maju. Sedangkan Anies dicalonkan oleh Partai Nasdem.

Di PDI-P sendiri, hingga kini belum ada kepastian soal nama capres yang akan diusung.

Namun, nama yang disebut-sebut bakal maju dari kader internal PDI-P adalah Ketua DPP Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Daftar 6 Nama Capres-Cawapres 2024 yang Muncul pada Musra Jateng, Ada Ganjar hingga Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com