Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Menteri-menteri Nasdem Saat Ditanya Kemungkinan "Reshuffle" 1 Februari

Kompas.com - 30/01/2023, 19:30 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri-menteri dari Partai Nasdem enggan menanggapi isu perombakan (reshuffle) kabinet yang disebut-sebut akan dilakukan pada 1 Februari 2023 atau Rabu lusa.

Adapun 1 Februari 2023 merupakan hari Rabu Pon, hari di mana Jokowi biasa melakukan reshuffle.

Saat ditanya wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate tidak memberikan jawaban.

Kemudian, saat wartawan meminta tanggapan soal bagaimana menteri-menteri dari Partai Nasdem menyikapi hari-hari terakhir apabila reshuffle jadi dilakukan pada Rabu lusa, Johnny tetap tidak menjawab.

Baca juga: Kata Istana soal Isu Reshuffle di 1 Februari 2023

Johnny G Plate hanya mau memberikan sedikit penjelasan soal pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh pada pekan lalu dan soal rapat kabinet.

Setelahnya, ia segera masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan istana.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya Bakar juga enggan menjawab mengenai perombakan kabinet.

Ia justru kembali menanyakan kepada awak media mengapa menanyakan soal reshuffle kepadanya.

"Ya gimana sih, kok tanya saya ?" kata Siti Nurbaya.

Baca juga: Isu Reshuffle Berlarut-larut, Waketum PKB: Kasihan Menterinya

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi sebenarnya telah melempar sejumlah sinyal reshuffle dalam beberala kesempatan terakhir.

Namun, ia selalu meminta agar masyarakat untuk menunggu.

Sementara itu, PDI-P terus mendesak agar menteri dari Partai Nasdem untuk dievaluasi. Di antaranya, Menkominfo Johnny G Plate, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Desakan dari PDI-P awalnya menguat lantaran Partai Nasdem menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.

Baca juga: Soal Reshuffle, Nasdem: Apa Pun Keputusannya, Dasarnya Pasti Kinerja, Bukan Politik

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (24/5/2022).KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Sebelumnya, Presiden meminta agar semua pihak menunggu saja perihal kemungkinan reshuffle atau perombakan kabinet yang mungkin terjadi pada 1 Februari 2023.

Awalnya, saat ditanya awak media, Jokowi merasa heran jika pada 1 Februari merupakan Rabu Pon.

"Hm? Masa?" tanya Jokowi saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023).

Jokowi bahkan lagi-lagi mengulang keheranannya perihal Rabu Pon yang akan jatuh pada 1 Februari 2023.

Lalu, Jokowi terkekeh. Ia lantas meminta agar publik menunggu saja keputusannya.

"Rabu Pon? Bener? Ya nanti tunggu saja," ujarnya.

Baca juga: Nasdem Minta PDI-P Tak Munculkan Konflik antara Parpol Koalisi Pemerintah

Jokowi ke Bali saat Rabu Pon

Sementara itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan soal kabar reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang dikabarkan terjadi pada 1 Februari 2023 atau besok lusa.

Menurut Pramono Anung, pada Rabu lusa, Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja ke Bali.

"(Soal reshuffle Rabu Pon) Saya enggak tahu. Rabu saya mendampingi Presiden ke Bali. (Rabu) sore berangkat," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Saat wartawan bertanya apakah sebelum ke Bali akan ada agenda di Istana Kepresidenan Jakarta, Pramono Anung tidak menjawab.

Ia hanya hanya kembali menegaskan bahwa Presiden Jokowi akan ke Bali pada Rabu sore hingga Kamis (2/2/2023).

Pramono Anung menambahkan, meski mengetahui kabar mengenai reshuffle, tetapi ia meminta maaf belum bisa membaginya dengan media.

"Ya (Rabu) sore pergi ke Bali sampai kamis. Makasih ya, makasih. Walaupun tahu mohon maaf ya (tak bisa memberi info)," ujar Pramono.

Baca juga: PDI-P Tuding Mentan Salah Beri Data ke Jokowi, Nasdem: Yang Berhak Mengevaluasi Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com