Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Lelang Barang Rampasan Pasutri Terpidana Korupsi Pembangunan Jalan Bengkalis

Kompas.com - 16/01/2023, 21:51 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Obyek lelang yang terakhir adalah dua bidang tanah dan bangunan dalam satu hamparan. 

Obyek ini dijual dalam satu paket berupa rumah tipe 70/177 dengan luas tanah 177 meter persegi sebagaimana SHM Nomor 9094 dengan luas 117 meter persegi atas nama Ando pasti Aman Damanik.

Kemudian, SHM nomor 9093 dengan luas 60 meter persegi atas nama Jhon Mart Purba yang terletak di komplek Abinaya Residence Blok I Nomor 19 di kelurahan Labuh Baru Barat, kecamatan Payung Sekaki, Kota  Pekanbaru, Provinsi Riau.

“Dilengkapi dengan bukti kepemilikan dengan harga limit Rp 400.924.000 dan uang jaminan Rp 100.000,” tutur Ali.

Tiga bidang tanah dan bangunan ini akan dilelang pada Jumat (27/1/2023) mendatang pukul 09.00 WIB.

Penawaran dilakukan secara closed bidding dengan mengakses laman www.lelang.go.id/. Sementara, lelang akan dilaksanakan di KPKNL Pekanbaru, Riau.

Ali menuturkan, pembeli harus membayar bea lelang sebesar 2 persen dari harga lelang. Adapun pemenang akan ditetapkan setelah batas akhir penawaran.

“Pelunasan Harga Lelang 5 hari kerja setelah pelaksanaan lelang,” kata Ali.

Sebagai informasi, Handoko merupakan Komisaris PT Arta Niaga Nusantara (ANN). Sementara, sang istri menjadi direktur perusahaan tersebut.

Mereka didakwa melakukan korupsi dalam pengadaan proyek multiyears peningkatan Jalan Lingkar Batu, Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2013-2015.

Saat proses penyidikan masih bergulir, KPK menduga Handoko merekayasa sejumlah dokumen di DInas PUPR Kabupaten Bengkalis untuk memenangkan PT ANN.

Di sisi lain, Melia Boentaran diduga menyuap sejumlah pejabat DInas PUPR di Bengkalis agar PT ANN dimenangkan.

Dalam perkara ini, Pengadilan TIndak PIdana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Pekanbaru menjatuhkan hukuman 2 tahun penjara untuk Handoko Setiono.

Sementara, Melia Boentaran divonis 4 tahun penjara.

Namun, putusan tersebut tidak diterima. Proses hukum akhirnya bergulir hingga Mahkamah Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com