Oleh karenanya, ketimbang memberikan ruang buat Ganjar, perhatian partai lebih besar ditujukan buat Puan.
"Kalau ada capres lain kan itu ibaratnya seperti ada matahari kembar yang tidak boleh bersinar di partai, biar saja sinarnya di luar," ucap Ujang.
Ujang menilai, dalam pidato kemarin, Megawati tampak lebih condong membela putrinya sendiri. Ini tersirat ketika Megawati berulang kali menyinggung peran penting perempuan.
Meski tidak menyebut nama Puan secara langsung, namun, kata Ujang, pidato Megawati mengesankan bahwa dia mendukung perempuan menjadi pemimpin.
"Secara kasat mata, pernyataan itu berlaku umum bagi selalu kadar PDI-P maupun seluruh perempuan Indonesia. Tapi secara spesifik, secara subjektif, bisa saja ditafsirkan bahwa itu sinyal dukungan Megawati untuk Puan," ucap ujang.
Kendati demikian, Ujang mengatakan, politik masih sangat dinamis. Pencapresan PDI-P belum final meski diprediksi bakal tetap berkutat pada dua nama, antara Ganjar atau Puan.
Melihat langgam politik PDI-P yang kerap mengumumkan jagoannya pada detik-detik menjelang pencapresan, "partai wong cilik" itu diperkirkan belum akan mengumumkan capres dalam waktu dekat.
"Politik selalu berubah, selalu dinamis. Hari ini mungkin seperti itu, ke depan kita nggak tahu. Itu yang sulit dipelajari di politik," tutur Ujang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.