Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Klaim PKB Terpikat dengan Dukungan Publik ke Anies yang Meningkat

Kompas.com - 02/01/2023, 17:52 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengklaim Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terpikat dengan meningkatnya dukungan publik pada Anies Baswedan.

Ia memandang, kondisi itu yang membuat PKB membuka kemungkinan bergabung dengan bakal Koalisi Perubahan yang dijajaki oleh Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

“Tentu teman-teman PKB melihat tanda-tanda alam itu. Itu yang kemudian menjadi satu hal yang tak terelakkan. Kalau kita lihat tren, kenaikan (dukungan) Mas Anies itu sangat signifikan,” sebut Willy ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/1/2023).

“Itu yang kemudian menjadi sebuah tanda-tanda alam, bagaimana perubahan itu semakin membesar,” ungkapnya.

Baca juga: Nasdem Persilakan Demokrat dan PKS Deklarasikan Koalisi Perubahan, tapi..

Willy mengatakan jika PKB bergabung maka kekuatan Koalisi Perubahan semakin besar.

Pasalnya, keempat partai politik (parpol) memiliki capaian kursi Parlemen yang mumpuni dalam Pemilu 2019.

Berdasarkan hasil kontestasi elektoral yang lalu, Nasdem memperoleh 59 kursi, PKB 58 kursi, Demokrat 54 kursi, dan PKS 50 kursi.

“Ya semoga tahun baru ini ada hal-hal yang semakin spektakuler lah. Tinggal kemudian nanti dengan PKB pematangan, kalau secara gagasannya sudah ketemu pasti,” tuturnya.

Ia menyampaikan dengan bergabungnya PKB, maka Anies punya semakin banyak pilihan figur calon wakil presiden (cawapres).

Sebab ada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan kader elit PKS Ahmad Heryawan atau Aher.

"Tentu nanti kita akan dudukkan bersama-sama siapa yang akan mendampingi Mas Anies,” ucapnya.

Diketahui saat ini PKB sudah membentuk koalisi bersama Partai Gerindra. Namun kedua parpol belum menentukan pengusungan capres-cawapres.

Baca juga: Sambut Wacana Bergabungnya PKB, Nasdem: Saudara Lama, Dua Pilpres Jadi Kawan Koalisi

Keduanya masih ngotot satu sama lain. Gerindra tetap mendorong agar Prabowo Subianto menjadi capres, begitu pun PKB yang kekeh mengusung Muhaimin.

Di tengah dinamika pengusungan capres-cawapres yang jalan di tempat itu, muncul isu Prabowo bakal berpasangan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI-P.

Sedangkan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid sempat menyampaikan terbukanya peluang bekerja sama dengan Nasdem.

Baca juga: Nasdem Ungkap Kemungkinan Koalisi Perubahan Gagal Dibentuk: Kalau Ada Partai yang Merasa Lebih Penting

Meski begitu statemen Jazilul itu telah ditampik oleh Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda.

Ia menegaskan pernyataan Jazilul hanyalah pendapat pribadi yang tidak mewakili pandangan PKB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Ahli Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Ahli Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com