Kode Jokowi pernah disampaikan saat Ganjar hadir dalam rakernas relawan Pro Jokowi pada Mei lalu. Saat itu, Jokowi meminta relawannya tak terburu-buru perihal pencapresan, meski mungkin yang mereka dukung hadir di rakernas.
Sinyal dukungan kembali dimunculkan Jokowi dalam pidatonya di hadapan ribuan relawannya pada November kemarin. Dalam forum temu relawan itu, presiden menyinggung soal "pemimpin berambut putih", figur yang lekat dengan Ganjar.
Baca juga: Megawati Gandeng Gibran di Pernikahan Kaesang, Politisi PDI-P Anggap Kode Maju Pilgub
Menurut Adi, jika benar kepala negara mendukung pencapresan Ganjar, besar kemungkinan ini bakal memengaruhi keputusan Megawati.
"Sekalipun Mbak Mega itu sebagai figur yang menentukan capres PDI-P, tapi kalau ada suara lain, feedback, masukan muncul dari presiden, tentu jadi pertimbangan yang signifikan," ujarnya.
Namun, lebih dari itu, pencapresan Pemilu 2024 masih jauh. Pendaftaran capres-cawapres baru dibuka Oktober 2023.
Oleh karenanya, menurut Adi, PDI-P tak terburu-buru untuk mengumumkan jagoannya. Seperti langgam PDI-P biasanya, Megawati mungkin memainkan strategi "last minute" atau detik-detik terakhir dalam mendeklarasikan capres-cawapres mereka.
Adi mengatakan, sebagai parpol penguasa, keputusan partai banteng sebenarnya sangat ditunggu-tunggu partai politik lainnya. Peta pencapresan dan koalisi sangat mungkin berubah ketika PDI-P telah mengumumkan langkahnya.
"PDI-P sedang mengalkulasi betul plus dan minusnya. PDI-P mengumumkan last minute pasti akan bisa mengubah konstelasi politik di skala nasional," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.