Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Komandan Kapal Selam TNI AL Resmi Berganti, Ini Namanya

Kompas.com - 08/12/2022, 15:18 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Komando Armada II (Koarmada II) Kolonel Laut (P) Widya Poerwandanu memimpin serah terima jabatan (sertijab) dua komandan kapal selam KRI Cakra-401 dan KRI Ardadedali-404.

Sertijab digelar di Hanggar Kapal Selam Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/12/2022).

Sertijab Komandan KRI Cakra-401 diserahterimakan dari Letkol Laut (P) Haran Al Ahsan Budi Setiawan kepada penggantinya Letkol Laut (P) Nurcahya Dwi Asmoro.

Sedangkan Komandan KRI Ardadedali-404 diserahterimakan dari Letkol Laut (P) Moh Akbar kepada penggantinya Mayor Laut (P) Hendra Siregar.

Baca juga: Di Markas PBB, Indonesia Kawal Isu Program Kapal Selam Bertenaga Nuklir

Widya mengatakan, pergantian jabatan komandan KRI merupakan hal yang wajar di dalam suatu organisasi.

"Untuk itu, dalam mewujudkannya harus dipersiapkan secara cermat melalui pembinaan yang komprehensif. Perlu disadari juga bahwa tolak ukur keberhasilan seorang komandan bukan saja ditinjau dari aspek operasional saja, namun juga dari pembinaan material dan personel," kata Widya dalam siaran pers Dispenal, Kamis (8/12/2022).

Widya lantas menegaskan bahwa tugas satuan kapal selam Indonesia di masa mendatang penuh dengan tantangan dan memerlukan perhatian khusus.

Apalagi, katanya, jika dikaitkan dengan telah tumbuhnya kesadaran para pemimpin bangsa mengenai pentingnya pembangunan sektor kelautan bagi bangsa dan negara.

Menurutnya, dalam setiap operasi, kapal selam harus didukung dengan kondisi teknis yang handal serta diawaki oleh personel yang profesional.

"Untuk itu, harus dipersiapkan secara cermat melalui pembinaan secara utuh dan menyeluruh agar prestasi yang telah dicapai KRI Cakra-401 dan KRI Ardadedali-404 dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi," ujar Widya.

Baca juga: KRI Nagapasa-403, Kapal Selam TNI AL yang Kini Punya Kemampuan Tembak Torpedo Musuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com