LUMAJANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan, jumlah pengungsi akibat awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Jawa Timur bertambah menjadi 781 jiwa.
Data ini merupakan data hingga Selasa (6/12/2022) pukul 18.00 WIB.
Petugas Pusat Pengendalian Operasi BPBD Lumajang, Kasturi menyebut, pengungsian pasca-APG Gunung Semeru tersebar di 21 titik.
Salah satu titik pengungsian berada di Gedung Serbaguna Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.
"Setiap harinya kami data ulang. Kebanyakan para warga pulang ke rumah masing-masing pada pagi hingga siang hari, sebelum akhirnya kembali lagi ke pengungsian di sore hari," ucap Kasturi dalam siaran pers yang dibagikan pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (7/12/2022).
Baca juga: Dusun Kajar Kuning Paling Parah Terdampak Erupsi Semeru, Begini Analisis PVMBG
Kasturi mengungkapkan, kebanyakan pengungsi melakukan hal tersebut mengingat ada beberapa pekerjaan yang harus mereka lakukan pada pagi hingga siang hari di sekitar rumah mereka.
"Ada yang harus memberikan pakan ternak, berkebun, hingga bertani. Jadi sore hari baru ramai lagi di sini (pengungsian)," kata Kasturi.
Sementara itu, di sekitar Gunung Semeru dan Kabupaten Lumajang terus diguyur hujan sedang hingga deras.
Hal tersebut menyebabkan banjir lahar dingin yang membawa material sisa erupsi. Masyarakat yang berada di daerah aliran sungai diminta untuk mewaspadai hal tersebut.
Adapun saat ini, tingkat aktivitas Gunung Api Semeru masih pada level IV atau awas.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 19 kilometer (km) dari puncak (pusat erupsi).
Baca juga: PVMBG: Jumlah Material yang Dimuntahkan Gunung Semeru Saat Erupsi 13 Juta Meter Kubik
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Sebab, ada kemungkinan perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.
"Masyarakat agar mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," ujar dia.
Dirikan tenda darurat