Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pengungsi Awan Panas Semeru Bertambah Jadi 781 Jiwa

Kompas.com - 07/12/2022, 11:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan, jumlah pengungsi akibat awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Jawa Timur bertambah menjadi 781 jiwa.

Data ini merupakan data hingga Selasa (6/12/2022) pukul 18.00 WIB.

Petugas Pusat Pengendalian Operasi BPBD Lumajang, Kasturi menyebut, pengungsian pasca-APG Gunung Semeru tersebar di 21 titik.

Salah satu titik pengungsian berada di Gedung Serbaguna Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.

"Setiap harinya kami data ulang. Kebanyakan para warga pulang ke rumah masing-masing pada pagi hingga siang hari, sebelum akhirnya kembali lagi ke pengungsian di sore hari," ucap Kasturi dalam siaran pers yang dibagikan pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Dusun Kajar Kuning Paling Parah Terdampak Erupsi Semeru, Begini Analisis PVMBG

Kasturi mengungkapkan, kebanyakan pengungsi melakukan hal tersebut mengingat ada beberapa pekerjaan yang harus mereka lakukan pada pagi hingga siang hari di sekitar rumah mereka.

"Ada yang harus memberikan pakan ternak, berkebun, hingga bertani. Jadi sore hari baru ramai lagi di sini (pengungsian)," kata Kasturi.

Sementara itu, di sekitar Gunung Semeru dan Kabupaten Lumajang terus diguyur hujan sedang hingga deras.

Hal tersebut menyebabkan banjir lahar dingin yang membawa material sisa erupsi. Masyarakat yang berada di daerah aliran sungai diminta untuk mewaspadai hal tersebut.

Adapun saat ini, tingkat aktivitas Gunung Api Semeru masih pada level IV atau awas.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 19 kilometer (km) dari puncak (pusat erupsi).

Baca juga: PVMBG: Jumlah Material yang Dimuntahkan Gunung Semeru Saat Erupsi 13 Juta Meter Kubik

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.

Sebab, ada kemungkinan perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.

"Masyarakat agar mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," ujar dia.

Dirikan tenda darurat

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga mengungsi yang terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru, sejak Minggu pekan lalu.

Dapur umum ini telah beroperasi di beberapa titik pengungsian, salah satunya di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca juga: PVMBG Akan Tambah 2 CCTV dan 2 GPS Pantau Gunung Semeru

Dapur umum tersebut dioperasikan oleh BPBD Kabupaten Lumajang bersama Palang Merah Indonesia (PMI). Dalam 1 hari, dapur umum tersebut menyediakan hingga 600 porsi makanan.

"Jumlah tersebut akumulatif dari pagi, siang, dan malam. Banyaknya porsi yang dibuat kami sesuaikan dengan jumlah pengungsi yang ada," ujar Kasturi.

Saat ini, logistik akan terus didorong baik dari BPBD Kabupaten Lumajang maupun dari dinas sosial dan instansi terkait lainnya.

Dapur umum juga menerima logistik dari warga maupun relawan yang memberikan bantuan.

Sementara itu, untuk Desa Pronojiwo yang aksesnya terputus dari Kabupaten Lumajang, pengiriman bantuan logistik dilakukan memutar melalui Kota Malang.

Pengiriman bantuan didukung oleh personel dari BPBD Kota Malang, TNI, dan juga Polri.

"Jalan yang menghubungkan Desa Curah Roboan dengan Desa Pronojiwo tertimbun material abu vulkanik sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4. Bantuan logistik ke Pronojiwo dikirimkan melalui Kota Malang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com