Meski demikian, Panel mengakui, ada silaturahmi ke parpol-parpol untuk memperlihatkan hasil Musra.
"Kami sampaikan hasil Musra-nya. Bukan kami sampaikan hasil rekomendasi kami. Sebab hasil Musra terakhir belum ada. Baru nanti awal 2023," ucap Panel yang juga merupakan Ketua Pelaksana Musra itu.
Panel lantas menduga Immanuel Ebenezer cemburu karena tak diajak masuk ke dalam kepanitiaan Musra.
Pada awalnya, kata Panel, Immanuel meminta untuk diajak tetapi pihaknya menolak.
"Kami tolak untuk masuk. Kenapa, karena dia sudah bersikap menentukan satu capres. Sementara teman-teman di Musra belum bersikap menentukan pilihan karena arahan Presiden 'Ojo kesusu'," ujar dia.
Sebelumnya, pada 2021, Immanuel Ebenezer telah menyatakan dukungannya untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024.
Jokowi Mania pun telah menamai relawan Ganjar sebagai GP (Ganjar Pranowo) Mania.
"Jokowi Mania itu adalah induk organisasinya, GP Mania adalah anak-anakannya, adalah organ taktis buat Ganjar Pranowo ketika Ganjar Pranowo memang didefinitifkan sebagai capres nantinya," kata Ketua Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer dalam tayangan "Aiman" di Kompas TV pada 26 Oktober 2021.
Immanuel saat itu mengatakan organisasi Jokowi Mania tersebar di 27 provinsi di Tanah Air.
Dengan demikian, dukungan untuk Ganjar melalui GP Mania bekisar di angka tersebut.
Jokowi dianggap beri perhatian lebih
Melihat aktivitas para relawan, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menilai, berbagai gerakan relawan itu justru mendegradasi pencapaian Jokowi.
Sebab, dalam gelaran pemilu, yang berhak memberikan tiket atau mengusung figur pemimpin adalah parpol.
Di sisi lain, menurut dia, Jokowi memberi perhatian lebih kepada relawan.
“Jokowi begitu memberi perhatian kepada relawan, mengingat urusan pencapresan adalah domain partai-partai politik,” ujar kepada Kompas.com pada 28 November.
Baca juga: Pernikahan Kaesang-Erina, 5.000 Relawan Jokowi Menginap di Asrama Haji Donohudan Boyolali
Ari pun menyoroti acara relawan Presiden Joko Widodo, Gerakan Nusantara Satu yang sebaiknya tak perlu diadakan.
Sebab, sebagai Presiden RI, Jokowi adalah milik semua warga, bukan hanya relawannya.
Ari juga menyayangkan kedatangan Jokowi dalam acara tersebut, termasuk sikapnya yang memberi sinyal dukungan pada figur capres tertentu.
Dalam pandangannya, harus ada orang dekat Jokowi yang mengingatkan agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu fokus pada pekerjaannya.
“Harusnya ring 1 disekitaran Jokowi memberi saran kepadanya untuk tidak datang ke acara tersebut. Jelang akhir pemerintahan, Jokowi harusnya lebih mempertebal legacy,” kata Ari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.