Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricky Rizal Mengaku Tak Lihat Ferdy Sambo Tembak Brigadir Yosua

Kompas.com - 05/12/2022, 15:59 WIB
Irfan Kamil,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa Ricky Rizal mengaku tidak melihat Ferdy Sambo menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ketika Yosua dieksekusi di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat 8 Juli 2022.

Hal itu diungkapkan Ricky saat dihadirkan sebagai saksi kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer dan Kuat Ma'ruf.

Baca juga: Ricky Rizal Jawab Tak Tahu Bharada E Diperintah Sambo Tembak Brigadir J, Hakim: Terserah Saudara Lah..

Menurut Ricky, ketika berada di rumah itu, Sambo langsung memegang leher Yosua dan memintanya untuk jongkok.

“'Apa Pak, ada apa Pak?" tanya Yosua kepada Sambo sebagaimana diceritakan Ricky dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022).

"'Jongkok, jongkok'," lanjut Ricky menirukan perintah Sambo kepada Yosua.

Ricky mengaku hanya melihat Richard Eliezer atau Bharada E menembak Yosua.

"Si Richard langsung ngeluarin senjata, begitu si Yosua mundur, karena kan enggak mau jongkok, mundur si Richard lepasin tembakan, 'kenapa ini?' Terus dor,” jelas Ricky.

“Di situ saya kaget, 'eh kenapa?' ditembak sampai jatuh, Yang Mulia," paparnya.

Baca juga: Hakim ke Ricky Rizal: Sayang Enggak Sama Anak Kamu?

Ricky kemudian mengaku mendengar suara ajudan Ferdy Sambo lainnya, Adzan Romer masuk ke rumah dinas tersebut dari arah dapur.

Lantas, ia pun menuju ke dapur untuk menghampiri Romer, tapi di sana Ricky tidak melihat siapa-siapa. 

Kemudian, ketika masuk ke tempat di mana Yosua dieksekusi, Ricky hanya melihat Sambo telah menembak-tembak dinding lantai 2 rumah dinas tersebut.

“Terus saya ke dapur, mendengar suaranya Romer. Saya ke dapur lihat enggak ada orang. Terus saya lihat ke tengah lagi, Pak FS (Ferdy Sambo) lagi nembakin dinding," papar Ricky.

"Setelah itu saya hanya menunggu di dekat dapur. ‘Kenapa ini? Ada apa?’ kan sempat takut, Yang Mulia, kok bisa ada peristiwa seperti ini.” ucapnya.

Setelah peristiwa penembakan yang menewaskan Yosua itu, Ricky melihat Putri keluar dari kamar rumah dinas dalam keadaan menangis dan dirangkul oleh Sambo.

“Enggak berapa lama, Bapak keluar dengan Ibu. Ibu nangis tapi dirangkul Bapak, melewati saya. Saya ikut ke garasi, Bapak dan Ibu ke carport, terus (Bapak) panggil saya, ‘antar (ibu) ke Saguling’," jelas Ricky.

Baca juga: Misteri Pistol Glock Dipakai Ferdy Sambo buat Tembak Brigadir J

Adapun peristiwa pembunuhan Yosua disebut terjadi setelah cerita Putri Candrawathi yang mengaku dilecehkan Yosua di Magelang.

Kemudian, Ferdy Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua yang melibatkan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Atas perbuatannya, Richard Eliezer, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Ketiganya terancam pidana maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com