Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Impor Beras untuk Antisipasi Kekurangan Stok Domestik

Kompas.com - 05/12/2022, 14:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, keputusan pemerintah mengimpor beras bertujuan mengantisipasi kekurangan stok beras di dalam negeri.

"Masalah impor itu sifatnya antisipatif saja, kalau terjadi memang kekurangan maka dilakukan impor, kalau ternyata nanti dihitung lagi cukup, mungkin tidak jadi impor. Jadi itu sifatnya untuk menanggulangi kalau terjadi kekurangan," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (5/12/2022).

Baca juga: Impor Beras Vs Produksi Dalam Negeri

Ma'ruf menuturkan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, stok beras dalam negeri diperkirakan dapat terpenuhi.

Ia mengeklaim, pemerintah telah melakukan beragam upaya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, salah satunya dengan melakukan intensifikasi.

Namun, ia menyebutkan, stok beras juga rawan berkurang karena ada sejumlah lahan pertanian yang kebanjiran sehingga gagal panen.

"Mungkin ada juga yang tidak berhasil. Menurut laporan memang diperkirakan memang terpenuhi, tetapi memang ada panen-panen yang mengalami kebanjiran di beberapa daerah," kata Ma'ruf.

Baca juga: Moeldoko: Saya Kurang Setuju Impor Beras, tetapi...

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu mengatakan, pemerintah tengah menghitung dan meninjau kembali kecukupan stok beras domestik.

Pemerintah memutuskan untuk mengimpor beras setelah adanya polemik soal data ketersediaan beras nasional.

"Sekarang kita beli tapi tetap di luar barangnya. Belinya sudah, impornya belum. Sekarang kita masih kasih kesempatan karena saya belum 1-2 hari ini belum kontak lagi," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Zulkifli menyebutkan bahwa impor tersebut bakal dieksekusi apabila Perum Bulog merasa impor diperlukan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah.

Baca juga: Promo Akhir Pekan Indomaret dan Alfamart, Ada Diskon Beras dan Minyak Goreng

Pasokan beras di gudang Bulog memang sangat diperlukan lantaran tugas Bulog menjaga stabilitas harga dan pasokan, apalagi kenaikan harga beras sangat besar pengaruhnya pada peningkatan inflasi.

"Kalau diperlukan, segera. Persetujuannya sudah, masuknya kapan saja, anytime. Jadi kalau diperlukan Bulog hari ini, besok, lusa, sudah bisa. Kami kasih kapan saja, jadi kalau enggak bisa memenuhi 6 hari itu, silahkan (impor) mau satu hari, setelah itu mau dua hari silahkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com