Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2022, 17:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan, Indonesia tidak mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan hingga saat ini.

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI Abdul Kadir Jailani mengatakan, bahkan tidak ada satu negara pun di dunia yang secara eksplisit sudah mengakui pemerintahan Taliban tersebut.

"Sampai saat ini kita belum pernah memberikan pengakuan secara resmi. Sebagai informasi, tidak ada satu pun negara di dunia yang secara eksplisit sudah mengakui Taliban," kata Abdul Kadir Jailani dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Baca juga: Kemenlu Dalami Kasus Nelayan Natuna yang Divonis 6 Bulan Penjara di Malaysia

Kendati begitu, Kadir menjelaskan, kedutaan Besar RI (KBRI) Kabul sudah kembali beroperasi di negara itu sejak Desember 2021 dengan level kuasa usaha.

Sebelumnya KBRI Kabul sempat beroperasi dari Islamabad beberapa waktu lalu karena konflik yang terjadi di Afghanistan. Konflik tersebut adalah jatuhnya pemerintahan Afghanistan ke tangan Taliban.

"Kita ketahui KBRI Kabul sempat operasionalnya dilakukan dari Islamabad untuk beberapa waktu saat itu, kalau enggak salah selama 4 bulan mulai Agustus sampai Desember. Tapi Desember tahun lalu sudah berfungsi kembali," beber Abdul.

Lebih lanjut Abdul menjelaskan, kendati belum mengakui pemerintahan Taliban, hal ini sama sekali tidak menghalangi pemerintah Indonesia untuk melakukan pendekatan secara konstruktif (constructive engagement) terhadap semua pihak di Afghanistan.

Sebab, Indonesia memiliki tujuan untuk membantu proses perdamaian dan pembangunan kembali di Afghanistan yang diperkirakan membutuhkan waktu panjang.

Baca juga: WNI Rampok Toko di Jepang, Kemenlu Bakal Beri Pendampingan Hukum

Salah satu dukungan yang diberikan Indonesia, yakni menggalang dukungan internasional memajukan pendidikan dan pemberdayaan perempuan di Afghanistan melalui International Conference on Afghan's Women Education (ICAWE).

Sebab saat ini, kondisi pendidikan bagi perempuan di Afghanistan menghadapi berbagai tantangan yang cukup serius, mulai dari faktor tingkat kemiskinan, keterbatasan, infrastruktur, SDM, serta beberapa isu kebijakan dari otoritas taliban saat ini.

Padahal, pendidikan dan pemberdayaan perempuan di Afghanistan berperan penting untuk kemakmuran dan memerangi kemiskinan.

"Pemerintah berpandangan bahwa tidak akan ada pembangunan di Afghanistan tanpa peran wanita yang memadai. Oleh karenanya kita memandang penting untuk menyelenggarakan konferensi ini," jelas dia.

Baca juga: Ledakan di Madrasah Afghanistan, Sedikitnya 19 Tewas, 24 Luka-luka

Selanjutnya kata Abdul, kegiatan ini merupakan kolaborasi Indonesia dengan Qatar. Beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi sudah menandatangani LoA dengan Qatar tentang pemberian bantuan kemanusiaan untuk rakyat Afghanistan pada 26 Maret 2022.

Penyelenggaraan konferensi ini merupakan salah satu implementasi dari LoA tersebut. Sejauh ini, sudah ada beberapa pihak setingkat menteri yang akan hadir dari negara Qatar, Pakistan, Selandia Baru, Norwegia, dan UEA.

Sejumlah utusan khusus untuk isu Afghanistan dari sejumlah negara dan organisasi internasional termasuk AS dan OKI juga akan ikut berpartisipasi. Pun sejumlah duta besar dari negara sahabat akan datang dalam konferensi yang dihelat di Bali ini.

"Sejauh ini tidak (melibatkan pemerintahan Afghanistan dalam konferensi) karena target kita adalah, pertemuan itu kita ingin mengonsolidasi serta menggalang dukungan internasional terutama untuk dukungan finansial, pemberian beasiswa dan sebagainya untuk memajukan pendidikan dan pemberdayaan wanita di Afghanistan," sebut Abdul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Nasional
Kemenkominfo 'Take Down' 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Kemenkominfo "Take Down" 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Nasional
Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Nasional
Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Nasional
Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

Nasional
Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Nasional
Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

Nasional
KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

Nasional
Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Nasional
SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

Nasional
Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Nasional
Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Nasional
Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com