Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan, Kemenlu Tegaskan RI Tak Akui Pemerintahan Taliban

Kompas.com - 13/01/2022, 19:03 WIB
Mutia Fauzia,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri menegaskan sikap Indonesia yang tak mengakui pemerintahan Taliban, meski pemerintah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (Dirjen IDP) Kemenlu, Teuku Faizasyah mengatakan, perlu dibedakan antara pemberian bantuan kemanusiaan dengan hal esensial seperti pengakuan terhadap sebuah pemerintahan.

"Hingga saat sekarang tidak ada satupun negara yang mengakui pemerintahan Taliban saat ini di Afghanistan. Namun di sisi lain, hampir semua negara melakukan engagement dengan pihak Taliban, termasuk di dalam hal ini negara Barat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa," ujar Faizasyah dalam press briefing yang diadakan di kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Baca juga: Koresponden Washington Post: Dipimpin Taliban, Penderitaan Rakyat Afghanistan Makin Meluas

"Ada keperluan bagi kita untuk membedakan kedua hal ini, yakni memfasilitasi bantuan kemanusiaan dan hal-hal esensial serta isu besar terkait pengakuan," ujar Faizasyah.

Bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Afghanistan telah dikirimkan pada Minggu lalu melalui Bandara Soekarno-Hatta dan dilepas langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

Bantuan tersebut berisi kebutuhan makanan dan nutrisi yang diperlukan oleh rakyat Afghanistan saat ini.

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu, Abdul Kadir Jailani mengatakan, selain bantuan dalam bentuk kebutuhan makanan dan nutrisi, Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk memberikan bantuan dalam bentuk pendidikan dan pemberdayaan perempuan.

"Dalam rentang waktu 2022 sampai dengan 2024 pemerintah berkomitmen untuk memberikan 2,85 juta dollar AS atau sekitar Rp 41,6 miliar untuk pembangunan capacity building terutama untuk perempuan dan beasiswa," ujar dia.

Untuk menindaklanjuti komitmen tersebut, pemerintah Indonesia telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan konferensi perempuan (women conference) mengenai Afghanistan.

"Ini masih proses, perlu waktu karena dihadapkan pada situasi pandemi, namun Ibu Menlu ingin mewujudkan women conference ini," kata Kadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com