Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 3 Bulan Dirawat di RSCM karena Gagal Ginjal Akut, Sheena Sadar tapi Tak Merespons hingga Kini

Kompas.com - 30/11/2022, 14:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cerita pilu kembali datang dari keluarga korban gagal ginjal akut. Ibu korban gagal ginjal akut, Desi mengungkapkan, anaknya yang bernama Sheena (4) harus dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo akibat keracunan obat sirup mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Bahkan, Sheena sudah dirawat hampir tiga bulan lamanya sejak tanggal 10 September 2022 hingga kini, Rabu (30/11/2022).

"Sampai saat ini anak saya masih dirawat di RSCM, keadaannya sadar tapi belum respons. Anak saya masuk RSCM tanggal 10 September sudah hampir 3 bulan," ucap Desi dalam konferensi pers di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Kuasa Hukum: Sidang Perdana Korban Gagal Ginjal Digelar 13 Desember

Dengan berat hati Desi bercerita, awalnya Sheena hanya mengalami batuk, pilek, dan demam hingga 40 derajat celsius. Hal ini membuat Desi membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pengobatan.

Sesampainya di rumah sakit, dokter meresepkan obat parasetamol sirup yang terkontaminasi EG dan DEG. Selang dua hari mengonsumsi obat tersebut, Sheena muntah dan sulit buang air kecil.

"Bangun tidur bilang mau pipis, dia bilang, "Bunda, aku mau pipis,". Tapi enggak bisa keluar. Itu tengah malam, malam jumat. Saya tunggu sampai besok pagi belum pipis, masih muntah," ungkap Desi.

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut, Kuasa Hukum Korban Anggap BPOM Gagal Lakukan Pencegahan

Keesokan harinya, Desi kembali membawanya ke rumah sakit yang sama. Dokter mengatakan bahwa Sheena harus dirawat karena air seninya tidak keluar dan kadar kreatininnya tinggi usai dilakukan pengecekan darah.

Kemudian, ia dirujuk ke RSCM pada malam minggu. Mulanya, Sheena masuk ke Unit Gawat Darurat (UGD) kemudian dipindahkan ke Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Kala itu, Sheena sempat melakukan cuci darah empat kali.

Selang dua hari kemudian, Sheena dipindahkan ke ruang perawatan.

"Masuk RSCM masih komunikasi bercerita dan tanya-tanya. Dua hari di PICU tanpa (alat) apapun, dia naik ke lantai perawatan, masih cuci darah," beber Desi.

Baca juga: Bandingkan dengan Kasus Polio, Keluarga Korban Pertanyakan soal Status KLB Gagal Ginjal Akut

Masuk PICU lagi

Sayangnya empat hari kemudian, Sheena harus kembali masuk PICU dan dipasang ventilator. Dokter lantas menjelaskan bahwa Sheena koma, terjadi pendarahan hebat, dan mengalami kejang-kejang.

Dokter menyebut bahwa keadaan Sheena berat dan sulit kembali seperti semula.

"Saya diizinkan melihat anak saya. Di situ saya lihat anak saya mengeluarkan darah dari mulut, hidung, dan sangat kejang-kejang. Bagaimana hancurnya, ternyata dokter bilang Sheena pendarahan melalui mulut, hidung, dan lambungnya," katanya terisak.

Karena mengalami pendarahan di lambung, Sheena pun sulit mengonsumsi makanan. Setelah dirawat hampir sebulan, berat badannya turun hanya tinggal kulit dan tulang. Mata terbuka tapi tak bisa melihat.

Baca juga: Kuasa Hukum Ungkap Ada Pasien Gagal Ginjal Akut Diminta Pulang dari RS, Diduga untuk Kendalikan Statistik

Seiring berjalannya waktu, tangan Sheena mulai kembali bergerak. Setelah hampir 2 bulan di PICU, Sheena kembali dibawa ke ruang perawatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com