Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Tak Khawatir Ditolak PKS Saat Ini, Sebut Suasana Politik Masih Cair

Kompas.com - 06/11/2022, 15:42 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menyebut politik masih cair jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Untuk itu, ia mengatakan, PKB terus membangun komunikasi dengan partai politik lain, termasuk PKS agar mau bergabung dengan koalisi PKB-Gerindra.

"Tentu belum bisa dipastikan ya hitungannya. Karena tadi itu, karena suasananya masih wait and see," kata Huda saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/11/2022).

Hal tersebut disampaikan Huda merespons semakin eratnya komunikasi PKS dengan Nasdem dan Demokrat, di saat PKB menawarkan ajakan bergabung dengan koalisinya bersama Gerindra.

Baca juga: Ungkit soal Semut Merah, PKB: PKS Kan Wait and See Juga

Huda mengatakan, PKS tentu terus mempertimbangkan dan melihat situasi politik ke depan, termasuk penjajakan koalisi dengan Nasdem dan Demokrat.

Oleh karenanya, PKB mengambil kesempatan komunikasi sebelum penetapan koalisi Nasdem-Demokrat-PKS.

"Artinya, dalam suasana wait and see ini ya yang terbaik adalah diisi komunikasi antar partai yang semakin produktif, supaya itung-itungannya pas, sesuai," katanya.

"Jadi, dalam suasana semua serba wait and see, saya kira, pasti terjadi saling komunikasi, tukar informasi, terus kemudian saling banding-bandingkan dan seterusnya," ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Ketua Komisi X DPR itu membenarkan bahwa PKB tak memiliki kedekatan dengan PKS sebelumnya.

Sebaliknya, Gerindra disebut memiliki kedekatan dan irisan politik yang dilihat dari pengalaman Pilpres sebelumnya.

Baca juga: PKS Disebut Lebih Untung jika Bergabung dengan Nasdem-Demokrat

Pada Pilpres 2019, PKB diketahui berada di koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan PKS berada bersama Gerindra mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.

"Karena itu, kita berbagi kerja terkait dengan perluasan koalisi ini, ya PKB mencoba komunikasi dengan partai yang selama ini dalam siklus pilpres selalu beririsan dengan PKB. Gerindra melakukan komunikasi dengan partai partai yang selama siklus pilpres sebelumnya selalu beririsan dengan Gerindra," katanya.

Diketahui, PKB berharap PKS gabung koalisi bersama Gerindra.

Hal itu disampaikan Ketum PKB Muhaimin Iskandar ketika ditanya soal partai politik yang akan bergabung dalam koalisi PKB-Gerindra ke depan.

Baca juga: Soal PKS, Pengamat: Koalisi dengan Partai Manapun Tak Akan Menambah Suara

Sementara itu, PKS sendiri seolah memberikan sinyal tidak menerima tawaran PKB.

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyatakan, pihaknya menghormati tawaran PKB.

Namun, PKB diminta memberikan izin agar PKS merampungkan komunikasi intensif dengan Nasdem dan Demokrat.

"Kami mohon izin menuntaskan proses komunikasi politik dengan Nasdem dan Demokrat," kata Kholid saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/10/2022).

Kholid mengatakan, PKS bahkan sedang dalam proses ta'aruf dengan Nasdem dan Demokrat mencapai kesepakatan koalisi.

Baca juga: Ajak PKS Gabung Koalisi, PKB: Jejak Politiknya Ada Waktu Semut Merah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com