Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Intervensi, LPSK Sayangkan Sidang Bharada E-Bripka RR-Kuat Digabung

Kompas.com - 06/11/2022, 14:04 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Hasto Atmojo Suroyo menyayangkan keputusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk menggabungkan sidang terdakwa dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E), dengan terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf, pada Senin (7/11/2022).

"LPSK sebenarnya menyayangkan sebagai justice collaborator Bharada R itu mestinya dipisahkan betul," kata Hasto seperti dikutip dari program Kompas Siang di Kompas TV, Sabtu (5/11/2022).

Baca juga: Bharada E Siap Mental Bertemu Bripka RR dan Kuat Maruf dalam Sidang, Saksi Diminta Jujur

"Tetapi karena ini menyangkut soal efisiensi dalam proses peradilan ya kami bisa menerima hanya saja tetap berkas dari Bharada E ini dipisahkan," papar Hasto.

Hasto mengatakan, LPSK akan tetap mengupayakan supaya hak-hak Bharada E sebagai justice collaborator (JC) yang diatur dalam undang-undang tetap dipenuhi seperti pemisahan berkas perkara hingga pemisahan tempat penahanan.

Selain itu, kata Hasto, LPSK akan berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk memberikan penghargaan dalam vonis karena peran Bharada E sebagai JC.

"Ya nanti kami akan koordinasi juga dengan hakim agar hakim bisa memberikan penghargaan kepada Bharada e ini dalam bentuk keringanan hukuman maupun kesempatan untuk bisa mendapatkan remisi maupun pembebasan bersyarat," ucap Hasto.

Baca juga: Kuasa Hukum Bharada E Tetap Upayakan Sidang Dipisah dari RR dan Kuat

Secara terpisah, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi menilai kemungkinan hakim mempunyai strategi khusus dengan menggabungkan persidangan Eliezer, Ricky, dan Kuat.

Akan tetapi, kata Edwin, LPSK tidak bisa mencampuri proses hukum di pengadilan.

"Memang sebaiknya dipisah, tapi kami juga enggak sepenuhnya bisa mengomentari atau ikut campur dalam urusan persidangan. Jadi kita serahkan kepada majelis hakim," kata Edwin.

"Yang bisa saya sampaikan mungkin ada agenda tersendiri dari majelis hakim untuk menguji keterangan dari Bharada E, Ricky, dan Kuat mana yang layak dipercaya," sambung Edwin.

Baca juga: Kubu Bharada E Keberatan Sidang Digabung dengan RR dan Kuat Maruf

Menurut Edwin, dalam proses persidangan pun jaksa penuntut umum serta majelis hakim juga harus menguji keterangan Eliezer sebagai JC.

"Karena posisi justice collaborator itu kan juga hakim, jaksa juga harus mengujinya. Apakah JC benar-benar kooperatif, benar-benar terbuka, membuka, keterangan itu dapat mengungkap dakwaan kepada terdakwa-terdakwa lainnya," ucap Edwin.

Dalam sidang pada Senin besok rencananya jaksa penuntut umum bakal menghadirkan 12 saksi untuk diperiksa terkait perkara Eliezer, Ricky, dan Kuat.

Saat ini kelima terdakwa pembunuhan berencana Yosua tengah menjalani persidangan. Mereka adalah Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Bripka Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma'ruf (asisten rumah tangga).

Baca juga: Eks Penyidik Polres Jaksel Mengaku Sempat Percaya Cerita Ferdy Sambo soal Baku Tembak Brigadir J-Bharada E

Dalam surat dakwaan, Eliezer disebut menembak Yosua sebanyak 3 atau 4 kali atas suruhan Sambo pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan

Halaman:


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com