Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BPH Migas Resmikan BBM Satu Harga Indonesia Timur, 400 Penyalur Sudah Beroperasi

Kompas.com - 03/11/2022, 11:06 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga di berbagai wilayah di Indonesia Timur.

Kali ini, peresmian BBM Satu Harga terpusat di Terminal BBM Pertamina Sorong, Papua Barat.

Selain di Sorong, peresmian juga dilaksanakan serentak di dua lokasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) BBM 1 Harga lain, yakni di Kabupaten Tojo Una-Una di Sulawesi Tengah dan Kabupaten Halmahera Tengah di Maluku Utara.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, program BBM Satu Harga sudah dilaksanakan sejak 2017 dengan tujuan memberikan pemerataan energi di Indonesia, khususnya  masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).

“Untuk peresmian kali ini dilakukan di tiga tempat. Untuk di Sorong sebanyak 25 penyalur, Tojo Una–Una sebanyak 11 penyalur, dan Halmahera sebanyak 11 penyalur,” ungkapnya saat peresmian di Sorong, Rabu (02/11/2022) seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Peresmian itu juga menggenapi 400 penyalur yang telah beroperasi dengan penambahan 69 penyalur (per 23 Oktober 2022) untuk BBM Satu Harga.

Baca juga: Tambah 69 Titik, BBM Satu Harga Pertamina Hadir di 123 Kabupaten di Indonesia

Ppenambahan penyalur terjadi di wilayah Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Maluku Utara).

Adapun BPH Migas menargetkan pembangunan BBM Satu Harga pada 2024 sebanyak 583 penyalur.

Hingga kini, pelaksanaan program BBM Satu Harga telah memberikan manfaat dan dampak positif yang signifikan, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik masyarakat.

Program tersebut juga mendorong penghematan pengeluaran BBM yang diharapkan diikuti dengan penurunan harga sembako, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan serta membawa dampak positif bagi perekonomian, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: BPH Migas Ungkap Alasan Tambah Kuota Pertalite dan Solar hingga Akhir Tahun

Senior VP Logistik Integration and Optimization PT Pertamina Patra Niaga Arief Kurnia Ridianto menambahkan, realisasi volume penyaluran BBM Satu Harga terus meningkat setiap tahunnya.

Volume penyaluran SPBU BBM Satu Harga dari 2017 sampai 2021 mencapai sebesar 819.876 kiloliter (kl).

Kemudian, pada 2022 ini sampai year to date (YTD) September, volume BBM yang tersalurkan kepada masyarakat sudah mencapai 313.035 kl.

“Hal ini menunjukkan bahwa program BBM Satu harga telah berhasil memberikan akses energi yang mudah dengan harga yang sama hingga ke wilayah 3T di seluruh Indonesia,” jelas Arief.

Sebagai informasi, sebanyak 400 Penyalur BBM Satu Harga (Pertamina dan AKR) tersebar di Sumatera (63 penyalur), Kalimantan (90 penyalur), Sulawesi (42 penyalur), Jawa dan Madura (3 penyalur), Bali (2 penyalur),  Nusa Tenggara (68 penyalur), serta Maluku dan Papua (132 penyalur).

Baca juga: BPH Migas dan Ditjen Bangda Kemendagri Teken Kerja Sama Salurkan JBT dan JBKP agar Tepat Sasaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com