Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 28/10/2022, 05:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti memperkirakan akan adanya keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan elite Partai Nasdem.

Dia memperkirakan, keretakan hubungan tersebut tinggal menunggu waktu.

"Paling lama itu bulan Februari 2023, itu akan kelihatan retaknya," kata Ray dalam diskusi Para Syndicate bertemakan "PDI-P Vs Nasdem: Ojo Dibandingke?" di Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Ray kemudian membeberkan lima alasan mengapa prediksinya itu akan terjadi.

Baca juga: Ketua Nasdem Jabar: Ada Tren Kenaikan Suara Anies Baswedan, Sesuai Survei Litbang Kompas

Pertama, keretakan mulai terlihat ketika Jokowi tidak berkenan menanggapi pencalonan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) oleh Nasdem pada awal Oktober.

Jokowi menyatakan enggan mengomentari pencalonan itu karena negara tengah dihadapkan oleh bencana tragedi Kanjuruhan.

"Itu sangat dalam yang mengungkapkan sisi terdalam dari Pak Jokowi atas peristiwa di deklarasi pencapresan Nasdem," ujar Ray.

Kedua, tanda keretakan hubungan Jokowi dan Nasdem dilihat dari suara-suara elite PDI-P yang menyerang partai besutan Surya Paloh itu.

Aksi saling serang itu terjadi tak berlangsung lama setelah Nasdem mengumumkan deklarasi Anies.

Baca juga: PDI-P Singgung Soal Biru: Dulu Dirobek karena Bendera Belanda, Sekarang Jadikan Anies Capres

Apalagi, kata Ray, Jokowi langsung bertemu dengan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Batutulis, Bogor, Jawa Barat setelah itu.

"Dan nyata-nyata Pak Hasto (Sekjen PDI-P) menyebut pertemuan itu ya memang membicarakan masalah kebangsaan. Itu artinya sudah ada komunikasi Pak Jokowi dengan PDI-P atau PDI-P bersikap lebih tegas terhadap apa yang dilakukan Nasdem terkait dengan deklarasi pencapresan Anies Baswedan," ujar dia.

Hal ketiga yaitu untuk kali pertama setelah hampir 8 tahun, Presiden Jokowi menanggapi pertanyaan wartawan soal kemungkinan perombakan kabinet atau reshuffle.

Adapun Jokowi menyatakan bahwa dirinya bakal melakukan reshuffle. Pernyataan itu disampaikannya dalam merespons pertanyaan soal adanya desakan relawan Jokowi untuk merombak menteri dari Partai Nasdem setelah mendeklarasikan Anies.

"Tapi ketika ditanyakan kawan-kawan media beberapa hari setelah deklarasi itu, Beliau dengan tegas mengatakan iya saya akan reshuffle," kata Ray.

"Jadi ini indikasi yang ketiga yang menunjukkan bahwa hubungan Pak Jokowi dengan Nasdem sedang tidak baik baik saja," ujar dia.

Baca juga: Usung Anies Jadi Capres, 3 Menteri Nasdem Berpotensi Kena Reshuffle?

Keempat, kata Ray, yaitu saat Jokowi berpidato dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Golkar di JIExpo Kemayoran beberapa waktu lalu.

Adapun Jokowi berpidato dan mengatakan hendaknya pengumuman capres jangan terburu-buru.

Kelima, Ray berpandangan, keretakan itu semakin terlihat saat Jokowi tidak berkenan memeluk Surya Paloh pada momen HUT Golkar tersebut.

"Saya kira cukup lima bahasa tubuh dan bahasa lisan situasi dari Pak Jokowi menandakan bahwa situasi batin Pak Jokowi dalam kondisi yang betul-betul merasa terpukul deklarasi oleh Nasdem," tutur Ray.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ada Penipuan Travel Umrah, Komnas Haji Minta Warga Cermat dan Selektif

Ada Penipuan Travel Umrah, Komnas Haji Minta Warga Cermat dan Selektif

Nasional
Soal Pernyataan Jokowi, Politisi PDI-P: Piala Dunia Tak Mungkin Dipisahkan dari Politik

Soal Pernyataan Jokowi, Politisi PDI-P: Piala Dunia Tak Mungkin Dipisahkan dari Politik

Nasional
Cek Harga Beras di Maros, Jokowi: Sudah Turun, tapi Harus Lebih dari Itu

Cek Harga Beras di Maros, Jokowi: Sudah Turun, tapi Harus Lebih dari Itu

Nasional
Karyoto Jadi Kapolda Metro Jaya, Firli Bahuri Terima Kasih ke Kapolri

Karyoto Jadi Kapolda Metro Jaya, Firli Bahuri Terima Kasih ke Kapolri

Nasional
Danpushidrosal Ungkap Indonesia Belum Punya Kapal yang Bisa Deteksi Kedalaman Laut Lebih dari 6.000 Meter

Danpushidrosal Ungkap Indonesia Belum Punya Kapal yang Bisa Deteksi Kedalaman Laut Lebih dari 6.000 Meter

Nasional
Menkumham Paparkan 10 Lapas dan Rutan “Over“ Kapasitas di Indonesia, Mana Saja?

Menkumham Paparkan 10 Lapas dan Rutan “Over“ Kapasitas di Indonesia, Mana Saja?

Nasional
Jokowi Resmikan Pengoperasian Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

Jokowi Resmikan Pengoperasian Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

Nasional
Polri Bagikan 2.000 Paket Sembako di Wilayah Jaksel, Harap Ringankan Beban Masyarakat

Polri Bagikan 2.000 Paket Sembako di Wilayah Jaksel, Harap Ringankan Beban Masyarakat

Nasional
Jakarta Terlambat 30 Tahun Bangun Transportasi Massal, Jokowi: Dari Pagi sampai Malam Macet

Jakarta Terlambat 30 Tahun Bangun Transportasi Massal, Jokowi: Dari Pagi sampai Malam Macet

Nasional
Antisipasi Tsunami, TNI AL dan Ilmuwan Teliti Gunung Berapi di Bawah Laut Flores

Antisipasi Tsunami, TNI AL dan Ilmuwan Teliti Gunung Berapi di Bawah Laut Flores

Nasional
Anies Diprediksi Pilih AHY Jadi Cawapres karena Paling Cerminkan Karakter Perubahan

Anies Diprediksi Pilih AHY Jadi Cawapres karena Paling Cerminkan Karakter Perubahan

Nasional
Jokowi: Hampir Semua Kota Terlambat Membangun Transportasi Publik

Jokowi: Hampir Semua Kota Terlambat Membangun Transportasi Publik

Nasional
Ratusan Personel Polri Dimutasi, Kompolnas: Penempatan Disesuaikan Keahlian dan Pengalaman

Ratusan Personel Polri Dimutasi, Kompolnas: Penempatan Disesuaikan Keahlian dan Pengalaman

Nasional
Pemerintah Minta DPR Tunda Pembahasan Revisi UU Narkotika, Akan Digabung dengan RUU Psikotropika

Pemerintah Minta DPR Tunda Pembahasan Revisi UU Narkotika, Akan Digabung dengan RUU Psikotropika

Nasional
Karyoto Jadi Kapolda Metro Jaya, KPK Akan Tunjuk Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi

Karyoto Jadi Kapolda Metro Jaya, KPK Akan Tunjuk Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke