SOLO, KOMPAS.com - Isu ijazah palsu yang menerpa Presiden Joko Widodo akhir-akhir ini membuat sejumlah temannya semasa sekolah dahulu turut angkat bicara.
Sri Haryono salah satunya. Ia merupakan teman satu angkatan Jokowi di SMAN 6 Surakarta. Mereka masuk pada Januari 1977 dan lulus pada April 1980.
Haryono mengatakan, dirinya adalah salah satu saksi hidup tentang perjalanan akademik Presiden Jokowi, terutama pada masa SMA.
"Kelas 1 saya memang di Klaten. Tapi kelas 2 dan kelas 3, saya pindah ke SMAN 6 dan sekelas sama Pak Jokowi. Jadi saya tahu persis Pak Jokowi dulu orangnya bagaimana," ujar Haryono saat dijumpai di Solo, Jawa Tengah, Senin (17/10/2022).
Baca juga: Teman SMA Jokowi Pernah Didatangi Bambang Tri, Minta Nomor HP Gibran
Kebetulan pada kelas 3, Haryono duduk di bangku paling depan. Sementara Jokowi duduk persis di belakangnya.
Jokowi remaja, menurut Haryono, adalah siswa yang pandai dalam hal akademik. Tak hanya pintar, Jokowi remaja juga sangat menjaga kesopanan dan kesantunan dalam berperilaku.
"Yang menonjol untuk kenakalan itu enggak ada. Kan kalau orang nakal kelihatan ya. Nah, Pak Jokowi itu enggak," ujar Haryono.
Sama seperti anak pandai lainnya, Jokowi remaja tidak segan untuk bertanya kepada guru apabila menemui kendala dalam mengerjakan tugas.
Bahkan, penjelasan guru yang kurang dipahami Jokowi sering kali berubah menjadi sebuah diskusi yang menarik karena Jokowi turut memberikan argumentasi di dalamnya.
"Kalau dia ada yang kurang mengena, atau kurang paham, atau ada yang tidak sesuai, dia bertanya. Diskusilah bahasanya. Bukan berdebat ya, diskusi," ujar Haryono.
Baca juga: Teman SD: Isu Ijazah Palsu Dibikin agar Jokowi Tak Dipercaya Lagi
Kenangan Haryono atas Jokowi tak hanya sampai di situ. Ia ingat betul, Jokowi adalah salah satu siswa yang ketika jam istirahat tidak pernah ke kantin.
Jokowi lebih senang berada di kelas atau duduk-duduk di pembatas koridor bersama temannya.
Saat ditanya apakah Haryono mengetahui alasan mengapa Jokowi tak pernah jajan di kantin, ia mengaku tidak tahu pasti. Tetapi, dugaannya adalah Jokowi remaja tidak mengantongi uang jajan.
"Mungkin ya maaf ya, saya enggak bisa menyebutkan, apakah uangnya sedikit? Atau enggak ada sangu (uang jajan), saya enggak tahu," ujar Haryono.
"Jadi dia hanya duduk-duduk di teras. Biasanya dia duduk-duduk di situ sama temannya, Parmono namanya. Parmono ini kerjanya sebagai pegawai BRI, tapi sekarang sudah pensiun," lanjut dia.