Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bulan Penuh Drama Ferdy Sambo dkk dan Menanti Keadilan bagi Brigadir J

Kompas.com - 17/10/2022, 08:18 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah lebih dari 3 bulan kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang penuh liku-liku bergulir.

Selama itu pula masyarakat dikejutkan dengan berbagai fakta yang terungkap dari proses penyidikan.

Aroma kejanggalan dalam kasus itu sudah tercium sejak Yosua disebut meninggal pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga. Pernyataan awal Mabes Polri saat itu adalah Yosua tewas akibat baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer.

Baca juga: Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf Jalani Sidang Bersamaan Hari Ini

Yang memicu pertanyaan dari masyarakat adalah Mabes Polri baru mengumumkan peristiwa itu kepada masyarakat pada 11 Juli 2022. Sejak itu beragam pertanyaan terkait kasus itu bermunculan.

Perkara itu semakin ramai diperbincangkan ketika keluarga Yosua membeberkan sejumlah kejanggalan yang mereka temukan. Saat jenazah Yosua tiba di rumah orang tuanya di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, keluarga meminta supaya peti matinya dibuka.

Saat itu sempat terjadi ketegangan antara keluarga dan rombongan polisi yang mengantarkan jenazah Yosua. Saat itu ayah mendiang, Samuel Hutabarat, menyatakan tidak mau menguburkan sang anak sebelum peti matinya dibuka dan dia bisa melihat jenazah.

Baca juga: Sidang Perdana Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J Bakal Hadir, Harap Hakim Tegakkan Keadilan

Alhasil peti mati itu dibuka dan keluarga mendokumentasikan sejumlah luka di tubuh Yosua.

Selain itu, yang membuat mereka heran adalah Yosua dimakamkan tanpa upacara kehormatan dengan dalih dia diduga terlibat pelanggaran, yakni disebut-sebut melecehkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Belum cukup sampai di situ, Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat sebagai Karo Paminal Divpropam Polri bersama sejumlah polisi sempat mendatangi rumah keluarga Yosua. Dia menjelaskan kematian Yosua dan meminta keluarga tidak terlalu banyak bicara di media massa.

Akan tetapi, keluarga Yosua tidak gentar dan tetap membongkar tentang kedatangan Hendra dan sejumlah polisi. Belakangan keberangkatan Hendra dan rombongan ke Jambi disebut menggunakan jet pribadi yang disebut-sebut difasilitasi oleh pengusaha Robert Priantono Bonususatya.

Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar PN Jaksel Saat Sidang Ferdy Sambo

Kasus itu semakin menjadi perhatian setelah keluarga Yosua mengaku akun WhatsApp dan media sosial mereka mendadak tidak bisa diakses karena diduga diretas.

Penyidik sempat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun, kejanggalan juga meliputi karena sejumlah polisi sempat mengintimidasi awak media yang meliput di sekitar lokasi kejadian di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Selain itu, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang hendak memeriksa dugaan pelecehan terhadap Putri juga tidak membuahkan hasil.

Malah petugas LPSK sempat ditawari amplop diduga berisi uang saat hendak menemui Sambo, yang ketika itu masih berkantor di Divpropam Polri, untuk mengklarifikasi dugaan pelecehan terhadap Putri. Akan tetapi, petugas LPSK kemudian menolak amplop itu.

Karena penyidikan seolah tidak menemukan titik terang, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menko Polhukam) Mahfud MD turun tangan.

Baca juga: Jelang Sidang Perdana Ferdy Sambo dkk, PN Jaksel Koordinasi dengan Kepolisian

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com