Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman SD Jokowi: Sekolah Bertahun-tahun Tiba-tiba Diisukan Ijazah Palsu, Kasihan...

Kompas.com - 17/10/2022, 07:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

SOLO, JAWA TENGAH - Sunarsih (62) mengaku kasihan kepada Presiden Joko Widodo beserta orangtua dan saudara-saudaranya atas isu ijazah palsu yang mendera orang nomor satu di Indonesia itu.

Sebagai teman seangkatan dan sekelas di SDN 111 Tirtoyoso, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, Sunarsih mengungkapkan, perjuangan hidup rekan-rekannya pada zaman tersebut tidaklah mudah.

"Perjuangan pada saat itu kan kasihan sekali. Orangtua harus meras pikiran, tenaga, biaya sekolah dan biaya hidup yang enggak sedikit," ujar Sunarsih saat berbincang dengan Kompas.com di kediamannya, bilangan Banjarsari, Surakarta, Jumat (14/2/2022).

"Sudah perjuangan sekolah bertahun-tahun tiba-tiba diisukan begitu (ijazah palsu). Kasihan orangtuanya, pakde-nya, saudara-saudaranya. Pasti mereka berpikir, anak saya kok kasihan direndahkan, dilecehkan," lanjut dia.

Baca juga: Kesaksian Teman Sekelas SD: Jokowi Halus, Kalem, Pendiam...

Diketahui, ayah Jokowi bernama Widjiatno Notomihardjo telah wafat pada tahun 2000 silam. Sementara itu, sang ibunda Sudjiatmi juga telah wafat pada tahun 2020.

Sunarsih melanjutkan, sepanjang ingatannya, Jokowi pada masa SD sempat tinggal bersama paman atau pakde-nya bernama Miyono yang kini juga telah mangkat.

Pakde Miyono, menurut Sunarsih, turut berkontribusi perihal kelanjutan pendidikan Jokowi pada masa SD.

Dari potongan kisah ini saja, Sunarsih menganggap bahwa kehidupan Jokowi kecil tidaklah mudah dari sisi ekonomi.

"Lagipula anak-anak SDN Tirtoyoso kebanyakan dulu itu memang menengah ke bawah semua. Tapi semua disyukuri saja, asal kita kuat, kita sabar, pasti ada jalan yang terbaik pada saat itu," lanjut Sunarsih.

Di sisi lain, ia sendiri merasa heran mengapa ada orang yang percaya isu bahwa ijazah Jokowi adalah palsu. Sebagai saksi hidup yang menyaksikan sendiri perjalanan Jokowi semasa SD, ia meminta orang untuk mengabaikan kabar tersebut.

"Kenapa bisa percaya yang begitu ya? Ya mungkin itu orang yang enggak senang (dengan Jokowi) saja," ujar Sunarsih.

 

 

Diberitakan sebelumnya, kabar ijazah palsu Jokowi muncul setelah seseorang bernama Bambang Tri Mulyono melayangkan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Bambang yang merupakan penulis buku "Jokowi Undercover" menggugat Jokowi ihwal dugaan menggunakan ijazah palsu saat mengikuti Pilpres 2019.

Tak hanya Jokowi, pihak yang digugat lainnya adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Gugatan itu terdaftar dalam perkara Nomor 592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst dengan klasifikasi perbuatan melawan hukum (PMH).

Baca juga: Saya Mengalami Sendiri Sekolah Bareng Jokowi di SD...

Penggugat meminta agar Jokowi dinyatakan telah membuat keterangan tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah SD, SMP, dan SMA atas nama Joko Widodo.

Penggugat juga meminta agar Jokowi dinyatakan melakukan PMH karena menyerahkan dokumen ijazah yang berisi keterangan tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu sebagai kelengkapan syarat pencalonannya sesuai aturan KPU.

Belakangan, Bambang Tri ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian berdasarkan SARA dan atau penistaan agama. Dalam kasus yang sama, polisi juga menetapkan Sugik Nur sebagai tersangka.

Pentersangkaan keduanya merujuk pada video yang diunggah Sugik Nur di channel Youtube-nya, Gus Nur 13 Official.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com