Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Sikap PDI-P soal Pencapresan Anies dan Prabowo: Keras ke Nasdem, tapi Kalem ke Gerindra

Kompas.com - 13/10/2022, 05:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Anies jadi alasan?

Melihat dinamika ini, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyebut bahwa sikap PDI-P ke Nasdem tak lepas dari sosok capres yang hendak mereka usung. Anies selama ini identik dengan oposisi pemerintah.

Oleh karenanya, sebagai partai penguasa, PDI-P tak ingin Nasdem mengusung sosok yang berlawanan dengan pemerintah, padahal Nasdem masih jadi bagian dari koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.

Alasan lainnya, kata Djayadi, karena Nasdem berencana berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Diketahui, kedua partai merupakan oposisi di dua periode pemerintahan Jokowi.

"Ini lebih karena PDI-P tidak suka Anies, atau tidak suka, tidak cocok sama Demokrat dan PKS yang mungkin bergabung dengan koalisi pendukung Anies," kata Djayadi kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Namun demikian, menurut Djayadi, sikap yang ditunjukkan Hasto itu tak memperlihatkan kedewasaan dalam berpolitik.

Sebab, Nasdem berkoalisi dengan Jokowi hanya untuk pemerintahan 2019-2024. Sementara, pencapresan Anies dimaksudkan untuk Pemilu 2024.

Jika capres yang diusung Nasdem jadi alasan, seharusnya, PDI-P juga bersikap sama terhadap partai-partai politik lain yang sudah mendeklarasikan calon presiden, seperti Gerindra yang mencalonkan Prabowo.

Oleh karenanya, lanjut Djayadi, tak seharusnya pencapresan Anies ini berujung pada disingkirkannya menteri-menteri Nasdem dari Kabinet Indonesia Maju.

"Kalau Jokowi atau PDI-P menghendaki agar menteri-menteri dari partai Nasdem dipecat karena sudah punya sikap politik, maka seharusnya bukan hanya Nasdem, partai Prabowo juga harus dipecat karena kan sudah punya calon sendiri," ujar dosen Universitas Paramadina itu.

Baca juga: Demokrat Minta Parpol Koalisi Pemerintah Hargai Keputusan Nasdem Usung Anies sebagai Capres

Sementara, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menduga, Anies bukan alasan sebenarnya di balik sikap keras PDI-P ke Nasdem. Menurut dia, ini lebih karena Nasdem hendak berkoalisi dengan Demokrat dan PKS.

Jika Nasdem berkoalisi dengan oposisi untuk Pemilu 2024, maka, wajar PDI-P khawatir partai yang dimotori Surya Paloh itu tak lagi sejalan dengan pemerintahan kini.

"Jadi ini bukan tentang Anies. Mau dia (Nasdem) mencalonkan siapa pun, tapi kemudian membangun koalisi dengan partai oposisi, artinya kan platform dan pola pikirnya dengan pemerintah kan sudah berbeda," kata Yunarto kepada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Menurut Yunarto, panas dingin hubungan Megawati dan Surya Paloh beberapa tahun terakhir juga menambah ketegangan sikap PDI-P ke Nasdem.

Oleh karenanya, pada akhirnya muncul sikap yang berbeda antara PDI-P dengan Nasdem, dibandingkan dengan perangai partai banteng ke Gerindra yang sama-sama telah mendeklarasikan capres.

"Ini tentang koalisi dengan oposisi, bukan tentang Anies. Anies itu saya pikir punya nilai yang sama dengan semua capres lain," kata Yunarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com