Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo Paling Banyak Disebut sebagai Capres oleh DPW PPP

Kompas.com - 12/10/2022, 13:41 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakan sosok yang paling banyak dijagokan untuk menjadi calon presiden pada Pemilu 2024 oleh Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PPP se-Indonesia.

"Sementara Ganjar Pranowo yang paling banyak disebut. Tapi PPP kan punya 34 DPW, kurang dari 10 DPW yang bicara soal pencapresan," kata Arsul kepada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Ganjar hingga Sandi Diusulkan di Mukerwil PPP Jatim, Mardiono: Forum Bukan Bahas Capres-Cawapres

Arsul menjelaskan, PPP menggunakan sistem bottom-up dalam menjaring nama yang akan diusung sebagai calon presiden.

Dengan demikian, kata Arsul, akan muncul nama-nama bakal calon presiden yang berbeda antara satu wilayah dan wilayah lainnya.

Ia mencontohkan, DPW PPP DKI Jakarta condong mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sedangkan Ganjar unggul di Sumatera Utara, Sulaewsi, dan Banten.

Selain itu, di Jawa Timur dan Sulawesi Tengah muncul sejumlah nama seperti Ganjar, Anies, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Sebagai DPP PPP, kami memahami bahwa dengan banyak nama atau nama yang berbeda itu justru memberi ruang ada kami untuk bisa lebih luwes dalam bermusyawarah dengan koalisi kami, KIB (Koalisi Indonesia Bersatu)," ujar Arsul.

Baca juga: Giring Ungkap Alasan Usung Ganjar sebagai Capres: Bisa Jadi Gerakan Masyarakat

Meski nama Ganjar paling banyak disebut oleh DPW PPP, Arsul menilai masih terlalu dini bila Ganjar dianggap sebagai sosok yang paling berpeluang untuk diusung sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden.

"Kami ingatkan bahwa nanti semua finalnya sebagai sikap partai adalah ketika PPP melakukan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) terkait Pilpres. Bahkan bisa jadi Mukernas PPP pun tidak memutuskan tunggal satu nama, agar lebih mudah dalam berunding dengan partai koalisi nanti," kata Arsul.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono mengatakan bahwa Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) DPW PPP Jawa Timur bukan forum untuk membahas pencalonan presiden dan wakil presiden.

Baca juga: Survei LSI Denny JA: Pasangan Ganjar-Airlangga Paling Unggul, Kalahkan Prabowo-Muhaimin hingga Anies-AHY

Mukerwil tersebut mengusulkan 10 nama capres-cawapres untuk diusung PPP dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dua nama teratas adalah Ganjar Pramono dan Anies Baswedan.

“Forum itu bukanlah forum untuk membahas capres dan cawapres. Itu belum terwadahi dalam satu wadah yang memang diperuntukan soal itu,” ujar Mardiono pada Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Mardiono menyampaikan bahwa forum PPP untuk menentukan pencapresan bisa digelar melalui Rapinwil, dan Halaqah Ulama Nasional.

Sementara itu, Mukerwil sebenarnya diperuntukan sebagai forum konsolidasi akar rumput.

“Kemudian para kader, namanya politisi tentu melihat dinamika. Dalam obrolan politik di situ, sahut menyahut, itu keputusan personal orang-orang itu yang kemudian mengemuka. Itu kita sebut suara arus bawah,” ujar Mardiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com