Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Komunikasi dengan Golkar, PPP Bocorkan Syarat Gabung KIB

Kompas.com - 28/09/2022, 21:23 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyampaikan kriteria untuk partai politik (parpol) yang hendak bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hal itu disampaikan menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi yang mengaku intens membangun komunikasi dengan Partai Golkar.

Adapun Partai Golkar dan PPP bersama Partai Amanat Nasional (PAN) sudah tergabung dalam KIB.

Ia mengatakan, syarat utama untuk parpol bisa bergabung dengan KIB adalah belum menentukan pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres), serta tidak menjadikan kader atau figur yang diusungnya sebagai harga mati yang harus diakomodir.

Baca juga: PPP Tak Resisten Jika PKS Mau Bergabung ke KIB

“Ini justru memberikan peluang yang lebih baik bagi partai-partai diluar KIB untuk turut menentukan paslon (pasangan calon) tersebut,” tutur Arsul dihubungi Kompas.com, Rabu (28/9/2022).

Menurutnya, KIB bakal menjadi rumah yang tepat untuk parpol yang bisa memenuhi syarat tersebut.

“Ketimbang mereka berkoalisi dengan partai yang telah memilih capresnya atau mengerucutkan nama capresnya,” ujarnya.

Baca juga: PKS Komunikasi dengan Golkar, PAN Yakin Arahnya ke KIB

Arsul menegaskan, pihaknya tak menolak jika PKS bergabung dengan KIB.

Selain karena PPP dan dua mitranya di KIB belum menentukan figur capres-cawapres untuk diusung, koalisi ini pun tengah membahas strategi menarik parpol lain bergabung.

“Enggak adalah (penolakan), karena kita ini basisnya adalah platform yang kita sepakati bersama,” sebut Arsul.

“Kemudian tentang pasangan calon, sebelum sampai kepada sosok (tertentu), maka kita sepakati parameternya dulu,” imbuhnya.

Baca juga: Airlangga Buka Peluang Golkar Ajak Gerindra Gabung KIB Usai Bertemu Prabowo

Diketahui PKS tengah menjajaki pembentukan koalisi bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat. Namun, upaya tersebut belum menghasilkan kesepakatan kerja sama, hingga saat ini.

Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, pihaknya terus melakukan penjajakan dengan semua partai politik (parpol) selama belum resmi masuk ke koalisi mana pun.

"Ke semua juga kita lanjutkan. Kita jaga hubungan, kita semua penjajakan ke setiap yang bisa kita lakukan sampai ketemu titik temu yang jelas," ujar Aboe Bakar saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: PPP Buka Pintu bagi PKS untuk Gabung ke KIB

Selain dengan Nasdem dan Demokrat, saat ini, PKS juga intens berkomunikasi dengan Partai Golkar.

Aboe Bakar Alhabsyi menganggap hal itu sebagai sesuatu yang biasa. Pasalnya, kata Aboe, PKS belum memutuskan ke koalisi mana partainya akan berlabuh.

"Selama belum putus, kita masih bisa penjajakan ke semua pihak," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com