Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Diserang PDI-P, Ganjar Disebut Dulang Simpati Publik karena Dianggap Korban Politik

Kompas.com - 11/10/2022, 05:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menyebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru mendapat simpati publik karena "serangan-serangan" PDI Perjuangan yang kerap dialamatkan kepadanya.

Oleh masyarakat, politisi PDI-P itu dianggap menjadi korban politik lantaran ambisinya maju sebagai calon presiden disinyalir berbenturan dengan kepentingan partai.

Namun demikian, menurut Ari, serangan demi serangan ini malahan bisa menguntungkan Ganjar.

"Ganjar dengan tekanan yang begitu besar dari partainya justru mendapat simpati publik. Ganjar dianggap sebagai political victim (korban politik) sehingga publik menaruh iba dan semakin jatuh hati dengan ketegaran Ganjar," kata Ari kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Sentilan Elite PDI-P ke Ganjar: Dulu Dibilang Kemajon, Kini Disinggung Siap Tidur

Sebagaimana diketahui, Ganjar kerap kali tak diundang di acara partainya sendiri yang digelar di wilayah kekuasaannya di Jawa Tengah.

Gubernur Jateng itu juga beberapa kali disentil oleh elite partai banteng, disebut kemajon (kelewatan) hingga kemlinthi (sombong) karena dianggap berambisi maju di pilpres.

Dengan tekanan politik yang demikian besar, menurut Ari, Ganjar sulit berkampanye di luar Jawa Tengah yang bukan wilayah kekuasaannya.

Namun begitu, dosen Universitas Indonesia tersebut mengatakan, keterbatasan itu justru dimanfaatkan Ganjar dengan memaksimalkan “berkampanye” di media sosial.

Ari yakin, dengan situasi politik demikian, nama Ganjar akan kian melejit mendekati gelaran Pemilu 2024. Bukan tidak mungkin Ganjar mengalahkan dua nama yang selama ini digadang-gadang jadi pesaingnya di pilpres seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Tingginya elektabilitas Ganjar di tengah hambatan dan tentangan dari partainya justru melejitkan dirinya daripada Prabowo atau Anies," kata Ari.

Baca juga: Ungkap Jawaban Ganjar soal Pinangan PSI, Hasto: Diserahkan Sepenuhnya kepada Megawati

Dengan potensi Ganjar yang sedemikian besar, Ari yakin, Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi PDI-P sudah memiliki hitung-hitungannya sendiri.

Presiden kelima RI itu disebut tak akan melewatkan begitu saja modal besar pencapresan Ganjar.

"Saya berkeyaninan Ganjar adalah kuda hitam dalam pilpres mendatang," tutur Ari.

Adapun hingga kini PDI-P belum juga mengumumkan capres yang akan mereka usung pada Pemilu 2024.

Ditegaskan berulang kali oleh para elite partai banteng, perihal pencapresan menjadi wewenang Megawati Soekarnoputri sebagai pemegang tahta tertinggi partai.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com