Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Kembali Ingatkan soal Gelapnya Kondisi Ekonomi 2023 dan "Eman-eman" APBN

Kompas.com - 30/09/2022, 08:55 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Mantan Wali Kota Solo itu berharap, situasi ini dapat terus dijaga bahkan mampu meningkatkan produksi pangan hingga kelebihan stok.

Ia mengatakan, hal itulah yang mendasari pemerintah kini gencar membangun food estate di berbagai daerah.

"Supaya ada kelebihan produksi. Selain menjaga ketahanan pangan kita, kita juga bisa membantu negara lain dalam hal urusan pangan, kita ekspor," kata Jokowi.

"Eman-eman" APBN

Seiring dengan kondisi ekonomi dunia dan dalam negeri yang tidak pasti, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dia sering berpesan agar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berhati-hati dalam memanfaatkan APBN.

"Saya selalu sampaikan ke Bu Menkeu, 'Bu, kalau kita punya uang di APBN kita, di-eman-eman (dijaga benar)', ujar Jokowi.

"Itu bahasa Inggris lho di-eman-eman. Dijaga. Hati-hati mengeluarkannya. Harus produktif, harus memunculkan return yang jelas," ujar Jokowi.

Baca juga: Keputusan Jokowi Pilih 2 Nama Capim KPK Pengganti Lili Pintauli Dinilai Subyektif

Meski demikian, Kepala Negara tetap memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun 2022 berada di kisaran 5,4 sampai 6 persen, di atas angka kuartal II yang sebesar 5,44 persen.

"Perkiraan saya ekonomi akan tumbuh di kuartal ketiga ini 5,4 sampai 6 persen, mestinya saya ini pegang angka. Saya bertanya ke menteri, saya cek ke lapangan juga, menurut saya akan tumbuh di atas yang kuartal kedua," kata Jokowi.

Jokowi mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan positif berkaca dari sejumlah indikator, misalnya, ia mengutip indeks kepercayaan konsumen yang meningkat ke angka 124,7 dibandingkan 123 pada Juli 2022.

Kemudian, kredit perbankan juga tumbuh 10,7 persen, serta neraca dagang Indonesia surplus surplus selama 28 bulan berturut-turut.

"Yang pada bulan kemarin neraca kita surplus 5,7 billion dollar AS. Ini gede banget loh angka ini surplusnya," ujar Jokowi.

Baca juga: Keputusan Jokowi Pilih 2 Nama Capim KPK Pengganti Lili Pintauli Dinilai Subyektif

Di samping itu, ia juga menyebut realisasi pendapatan negara yang terdiri dari pajak, bea cukai, maupun pendapatan negara bukan pajak mencapai Rp 1.764 triliun atau tumbuh 49 persen secara year on year.

Namun, Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang mencapai angka 5,44 persen juga sudah terbilang tinggi dibandingkan negara-negara G20.

"Saya hanya ingin menumbuhkan optimisme, jangan pesimis, memang yang kita hadapi ini bukan barang gampang, bukan barang mudah, tetapi kita tetap harus optimis," kata Jokowi.

Kendati demikian, Jokowi mengakui bahwa angka tersebut merupakan perhitungannya sendiri.

Sebab, ia yakin Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memiliki kalkulasi masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com