Jokowi mengatakan, beberapa dampak yang dirasakan oleh Indonesia dan dunia akibat perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai ini, seperti krisis energi, pangan, dan finansial akan membebani pergerakan ekonomi di tahun 2023.
Sebelumnya pada Agustus, Jokowi menyampaikan hal senada.
Jokowi memprediksi kondisi ekonomi dunia pada 2023 akan lebih sulit daripada tahun ini.
Prediksi tersebut berdasarkan rangkuman informasi yang ia dapat saat bertemu para pemimpin dunia, seperti Sekjen PBB Antonio Guterres, para kepala lembaga internasional, dan semua kepala negara G7.
"Beliau-beliau menyampaikan, Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit, terus kemudian tahun depan seperti apa? Tahun depan akan gelap. Ini bukan Indonesia, ini dunia, hati-hati, bukan Indonesia, yang saya bicarakan tadi dunia," ujar Jokowi saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022, di Sentul International Convention Center di Bogor, sebagaimana disiarkan YouTube PPAD TNI, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Diminta Jokowi Eman-Eman Gunakan Uang Negara, Ini Respons Sri Mulyani
Jokowi pun mengutip penjelasan dari Sekjen PBB dan IMF bahwa akan ada 66 negara yang akan ambruk ekonominya.
Ambruknya perekonomian negara-negara di dunia tidak langsung bersamaan, tetapi bertahap hingga akhirnya kini sudah ratusan juta orang di dunia kelaparan.
"Mereka detail mengalkulasi, apa yang dikhawatirkan betul-betul kita lihat dan sekarang ini 320 juta orang di dunia sudah berada pada posisi menderita kelaparan akut dan sebagian sudah kelaparan," tutur dia.
Ingatkan soal krisis pangan
Sebelumnya, pada Kamis pagi, Presiden Jokowi juga mengingatkan soal krisis pangan.
Dia menuturkan, masyarakat Indonesia patut bersyukur karena pasokan pangan di Tanah Air masih mencukupi di tengah krisis pangan yang melanda dunia.
Jokowi menyebutkan, saat ini ada 345 juta orang dari 82 negara yang kekurangan pangan akut dan 19.700 orang meninggal setiap hari akibat kelaparan.
"Krisis pangan, kita tahu sekarang ini, hati-hati 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut, Bapak Ibu masih bisa setiap hari ke restoran, dan 19.700 orang meninggal setiap hari karena kelaparan," kata Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook 2023, Kamis.
Baca juga: Iriana Jokowi: Semoga Pulau Rinca Ini Selalu Terpelihara
"Kita semuanya masih Alhamdulilah, kita patut bersyukur. Pangan kita juga masih cukup memberikan kita makan setiap hari," ujar dia.
Menurut Jokowi, Interational Rice Research Institue juga telah mengakui bahwa Indonesia telah swasembada beras sejak 2019 dan memiliki sistem ketahanan pangan yang baik.