Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpilihnya Johanis Tanak Jadi Pimpinan KPK dan Nasib Pemberantasan Korupsi

Kompas.com - 29/09/2022, 09:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Jaksa, Johanis Tanak, resmi terpilih oleh Komisi III DPR sebagai calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pengganti eks Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar.

Terpilihnya Johanis diketahui usai fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan yang berlangsung di Komisi III DPR, Rabu (28/9/2022).

Johanis Tanak terpilih lewat mekanisme voting oleh seluruh anggota dan pimpinan Komisi III DPR.

Tak berlangsung lama, sejak fit and proper test hingga pengambilan keputusan hanya berjalan total lebih kurang 3 jam.

Johanis mengalahkan I Nyoman Wara, pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang malang melintang sebagai auditor dan menangani banyak kasus besar. Salah satunya, kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Baca juga: Johanis Tanak, Wakil Ketua KPK Baru Berharta Rp 8,9 Miliar

Dinamika fit and proper test

Sebelum terpilih, Johanis Tanak menjalani fit and proper test di Komisi III DPR sekitar pukul 15.00 WIB.

Ia menjadi peserta yang kedua setelah I Nyoman Wara.

Nyoman sebelumnya menjalani fit and proper test sekitar pukul 14.00 WIB.

Keduanya menjalani ujian tersebut tidak seperti biasanya. Mereka diberikan catatan oleh Komisi III, tetapi tidak ada kesempatan untuk menjawab.

Secara garis besar, dalam pemaparan, Nyoman ingin KPK fokus dalam hal penindakan kasus-kasus yang merugikan keuangan negara.

"Oleh karena itu, maka KPK hendaknya fokus pada kasus-kasus yang mengakibatkan kerugian negara dengan melakukan case building untuk recovery," kata Nyoman dalam fit and proper test di Komisi III DPR, Rabu.

Baca juga: Tok, Komisi III DPR Pilih Johanis Tanak Gantikan Lili Pintauli di KPK

Sementara, Johanis akan mengedepankan pencegahan dalam kasus tindak pidana korupsi apabila nantinya terpilih sebagai pimpinan KPK.

"Ketika sekiranya Tuhan Yang Maha Esa mengizinkan saya untuk kemudian bergabung dengan rekan-rekan di KPK, saya juga mencoba menyampaikan kepada teman-teman untuk mengedepankan penanganan perkara tindak pidana korupsi melalui tindakan pencegahan," ujar Johanis di hadapan anggota Komisi III DPR.

Proses fit and proper test tidak berlangsung lama dikarenakan kedua calon sudah pernah menjalani ujian yang sama pada 2019.

Perlu diketahui, dua calon ini sebelumnya mengikuti fit and proper test calon komisioner KPK, berbarengan dengan Lili Pintauli pada 2019.

Oleh karena itu, mereka hanya memaparkan apa yang sekiranya menjadi pelengkap atau tambahan visi misi sebelumnya.

"Namanya manusia ini kan sudah tiga tahun yah, 2019 ke 2022, kita ingin mengetahui apakah masih integritasnya masih sama, kemudian intelektualnya, profesionalitasnya masih sama dan juga tentunya kesehatan, baik jasmani rohani dan fisik yang bersangkutan," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir.

Baca juga: Capim KPK Johanis Tanak Pilih Utamakan Pencegahan: Uang Negara Keluar Banyak saat Tangani Kasus Korupsi

Suasana Komisi III usai dipilihnya Johanis Tanak sebagai calon pimpinan (capim) KPK setelah menjalani fit and proper test, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2022).KOMPAS.com/Nissi Elizabeth Suasana Komisi III usai dipilihnya Johanis Tanak sebagai calon pimpinan (capim) KPK setelah menjalani fit and proper test, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2022).

Jumlah suara

Setelah fit and proper test, Komisi III mengambil jeda sejenak untuk istirahat. Mereka memulai kembali pada pukul 16.00 WIB untuk menjalani mekanisme pengambilan keputusan.

Adapun pengambilan keputusan dilakukan melalui sistem voting atau pemungutan suara.

Seluruh anggota dan pimpinan Komisi III DPR memasukkan nama pilihannya ke sebuah kotak.

Kemudian, setelah semua selesai memberikan suara, tibalah proses pembacaan dan penghitungan suara.

Akhirnya, diketahui jumlah suara terbanyak diperoleh Johanis Tanak dengan total 38, sedangkan Nyoman hanya 14 suara.

Secara rinci, jumlah total suara sejatinya 53. Namun, satu suara dinyatakan tidak sah.

"Hasil perhitungan, voting dengan sistem one man one vote, dengan nama I Nyoman jumlah suara 14 dan saudara Johanis Tanak jumlah suara 38, dan satu suara tidak sah. Total 53 suara sesuai jumlah kehadiran,” kata Adies dalam rapat di Komisi III.

Baca juga: Johanis Tanak Jadi Capim Terpilih KPK, Pimpinan Komisi III: Silakan Lapor Bohir Masing-masing

“Johanis Tanak terpilih sebagai calon anggota pengganti pimpinan KPK masa jabatan 2019-2023. Apakah bisa disetujui?” tanya Adies.

Seluruh anggota dan pimpinan Komisi III DPR mengucapkan kata setuju.

Pernyataan setuju itu diiringi oleh ketukan palu Adies tanda kesepakatan.

Harapan

Johanis Tanak kini menggenggam tugas berat sebagai pengganti Lili Pintauli.

Pimpinan Komisi III berharap, siapapun calon pimpinan terpilih hendaknya tidak merasa lebih hebat dari empat pimpinan KPK yang ada saat ini.

Hal itu dinyatakan Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa sesaat mendengar paparan I Nyoman Wara dalam fit and proper test.

"Jangan seolah-olah Pak Nyoman merasa lebih baik daripada empat orang yang ada di dalam," kata Desmond kepada Nyoman, Rabu.

Baca juga: Fit and Proper Test Capim KPK, Komisi III DPR Ingatkan Pengganti Lili di KPK Tak Merasa Hebat

Pasalnya, ia tak ingin capim KPK itu ternyata sama saja seperti empat pimpinan yang ada saat ini. Dalam arti, keduanya tak lebih unggul daripada empat pimpinan lainnya.

"Kenapa? Saya mengingatkan saja karena kalau Pak Nyoman merasa lebih baik daripada orang yang sudah ada di dalam, ternyata kenyataannya nanti ikut yang empat juga, ya lucu-lucuan saja proper ini," ujarnya.

"Jadi, Komisi III tidak mau dibohongi oleh orang yang kita proper yang seolah-olah hebat, kenyataannya tidak begitu juga," kata Desmond lagi.

Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri mengucapkan selamat atas terpilihnya Johanis Tanak.

"Untuk saudara Johanis Tanak saya mengucapkan selamat atas terpilihnya untuk melanjutkan pengabdian di KPK sebagai Wakil Ketua KPK,” kata Firli dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Rabu.

Firli mengaku gembira dengan datangnya pimpinan baru KPK. Ia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan pimpinan DPR RI.

Lebih lanjut, Firli menyambut Johanis Tanak bergabung dalam barisan KPK. Ia mengajak mantan jaksa tersebut untuk membersihkan Indonesia dari korupsi.

Baca juga: Johanis Tanak Lolos Fit and Proper Test, Firli Bahuri: Selamat Bergabung dalam Barisan KPK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com