JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Desmond J Mahesa menyarankan calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pengganti eks Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar agar tidak merasa lebih baik dari empat komisioner KPK saat ini.
Diketahui, KPK hanya memiliki empat komisioner pasca ditinggal Lili, yakni Ketua KPK Firli Bahuri, Wakil Ketua Nurul Ghufron, Nawawi Pomolango dan Alexander Marwata.
Hal tersebut disampaikan Desmond usai mendengarkan pemaparan I Nyoman Wara, salah satu capim KPK yang mengikuti fit and proper test di Komisi III, Rabu (28/9/2022).
"Jangan seolah-olah Pak Nyoman merasa lebih baik daripada empat orang yang ada di dalam," kata Desmond kepada Nyoman, Rabu.
Baca juga: Tok, Komisi III DPR Pilih Johanis Tanak Gantikan Lili Pintauli di KPK
Desmond kemudian menjelaskan apa maksud mengingatkan hal tersebut kepada Nyoman.
Pasalnya, dia tak ingin Nyoman ternyata sama saja seperti empat pimpinan KPK yang ada saat ini. Dalam arti, Nyoman tak lebih unggul daripada empat pimpinan lainnya.
"Kenapa? Saya mengingatkan saja karena kalau Pak Nyoman merasa lebih baik daripada orang yang sudah ada di dalam, ternyata kenyataannya nanti ikut yang empat juga, ya lucu-lucuan saja proper ini," tutur dia.
"Jadi Komisi III tidak mau dibohongi oleh orang yang kita proper yang seolah-olah hebat, kenyataannya tidak begitu juga," tambah dia.
Baca juga: Capim KPK Noman Wara: Korupsi Tak Hanya Rugikan Pelaku, tapi Juga Keluarga
Sebelum menyatakan itu, Desmond menanggapi paparan Nyoman tentang Trilogi Pemberantasan Korupsi.
Ia bertanya kemampuan Nyoman untuk melakukan tindakan profesional, transparan dan akuntabel jika kelak menjadi pimpinan KPK.
"Nah hal-hal kaya gini lah kalau kita bicara tentang proper dan pendalaman tentunya, mampu gak Pak Nyoman beradaptasi dengan empat yang ada di dalam? Kalau itu bagian dari proper," tanya Desmond.
Sebagai informasi, dua capim KPK yang akan mengikuti fit and proper test yaitu Johanis Tanak dan I Nyoman Wara.
Johanis memiliki latar belakang sebagai jaksa, sedangkan Nyoman adalah seorang auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.