Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Dudung Sebut Kehadiran Tank Harimau Dibutuhkan TNI AD

Kompas.com - 26/09/2022, 19:26 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyebut kehadiran tank Harimau dibutuhkan TNI Angkatan Darat.

Menurut Dudung, tank kelas medium tersebut merupakan salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang bagus.

Adapun tank Harimau diproduksi oleh PT Pindad (Persero) bersama FNSS, perusahaan pembuat kendaraan militer dan lapis baja asal Turki.

“Kerja sama dengan Pindad itu yang dibutuhkan Angkatan Darat seperti Badak, seperti Harimau, yang nantinya bagus juga sih,” kata Dudung di Menara Kompas, Jakarta, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Megawati Minta Prabowo Tingkatkan Kualitas Alutsista dan Perwira TNI

Dudung menjelaskan, secara keseluruhan Pindad dan FNSS akan memproduksi tank Harimau sebanyak 18 unit.

Sebanyak 10 unit sudah diproduksi oleh FNSS di Turki. Sedangkan 8 unit lainnya diproduksi oleh Pindad di Bandung, Jawa Barat.

Dudung juga memuji kerja sama pembuatan tank Harimau ini. Sebab, pelaksanaan produksi tank Harimau turut disertai dengan transfer teknologi.

“Artinya betul-betul ditransfer sehingga Pindad bisa buat sendiri,” ujar Dudung.

Baca juga: Prabowo Beri Pistol Produksi Pindad kepada 3 Kepala Staf TNI

Selain itu, Dudung juga berbicara mengenai kebutuhan TNI AD akan kehadiran drone untuk membantu tugas prajurit di medan operasi.

Drone itu kebutuhan pemantauan seperti kepentingan untuk topografi, kepentingan untuk tugas-tugas anggota di kepentingan operasi,” imbuh Dudung.

Sebagai informasi, tank Harimau mempunyai bobot 30 ton. Tank Harimau juga memiliki power to weight ratio 24 tenaga kuda per ton.

Baca juga: Jenderal Dudung Temui KSAD Turki, Bahas Potensi Kerja Sama Pengembangan Drone

Laju tank Harimau dapat mencapai kecepatan maksimal lebih dari 70 kilometer per jam.

Sementara itu, kapasitas kru yang bisa diangkut oleh yank Harimau sebanyak tiga orang, yakni komandan, penembak, dan pengemudi.

Tank ini tidak membutuhkan kru untuk mengisi peluru karena sudah dilengkapi pemuat peluru otomatis (autoloader) dengan 12 butir peluru di kubah (turret) dan 26 butir peluru cadangan di dalam lambung tank (hull).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com