Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Deklarasi di Rapimnas Demokrat dan Peluang Duetkan Anies-AHY

Kompas.com - 17/09/2022, 07:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

“Doakan saja tidak lama lagi. Oktober kita masih punya waktu banyak. Tidak usah buru-buru,” kata dia.

Baca juga: Jubir Demokrat: Kader Ingin Usung AHY Jadi Capres atau Cawapres di Pilpres 2024

Duet Anies-AHY?

Sikap Partai Demokrat yang tidak mendeklarasikan kadernya sebagai calon presiden lantas menimbulkan spekulasi bahwa Demokrat bakal mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden, didampingi AHY selaku calon wakil presiden.

Seperti diketahui, Anies sendiri sudah menyatakan diri siap untuk maju sebagai calon presiden.

Mantan menteri itu pun masuk dalam daftar kandidat calon presiden hasil Rapat Pimpinan Nasional Partai Nasdem, partai yang dekat dengan Demokrat.

Baca juga: AHY Singgung Gangguan Soliditas Partai, Syarief Hasan: Demokrat Sudah Pengalaman

Syarief Hasan juga tidak menampik bahwa Anies bisa menjadi salah satu tokoh yang diusung Demokrat dalam Pilpres 2024.

"Memang (nama Anies) sudah sebagian beredar. Beliau punya wawasan bagus dan punya chemistry dengan AHY. Tapi, ini masih taraf finalisasi,” kata Syarief.

Akan tetapi, ia mengingatkan, pekerjaan rumah utama Demokrat saat ini adalah meningkatkan elektabilitas dan membentuk koalisi.

"(Elektabilitas) Demokrat sudah tiga besar, (elektabilitas) AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) juga naik. Kalau makin naik akan jadi bahan pertimbangan,” ujar dia.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, peluang Demokrat menduetkan Anies dan AHY sangat terbuka.

Menurut Umam, hal itu tercermin dari pernyataan AHY yang menyebut Demokrat bakal mengusung calon presiden dan wakil presiden yang mempresentasikan perbaikan dan perubahan.

“Sebab narasi perubahan dan perbaikan hanya bisa direpresentasikan oleh kekuatan politik yang berbeda dengan rezim kekuasaan saat ini,” ujar Umam.

Baca juga: Siap Maju Capres 2024, Anies Harap Dinilai dari Rekam Jejak di Jakarta

Umam berpandangan, Demokrat bakal condong mengusung Anies karena sama-sama memiliki pandangan yang berbeda dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Sudah jamak diketahui Anies merupakan tokoh yang dianggap berbeda dari arus besar kekuasaan Istana saat ini,” ujar Umam.

“Karena itu pasangan Anies-AHY berpeluang menjadi simbol perlawanan terhadap arus besar kekuasaan, dengan mengusung narasi perubahan dan perbaikan,” kata dia.

Umam pun menilai duet Anies-AHY juga memiliki modal elektabilitas yang cukup mumpuni berdasarkan jajak pendapat sejumlah lembaga survei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com